Saturday, April 30, 2011

DONG YI EP 45

Dong Yi tanya apa yang terjadi di sini dan mengapa Yi Geum ada di sini? Yi Geum menjelaskan kalau dia dan anak2 yang lain sedang melihat Utusan Qing dan mereka senang-senang tapi sarjana Yanban itu memukul anak cheonmin itu.



Yanban itu mendekati Dong yi dan tanya apa kau ibu anak ini yang mengaku Pangeran Kerajaan. Dong Yi melihat ke arah pria itu dan membenarkan kalau dia adalah ibu Yi geum. Dong Yi penuh otoritas dan berkata kau ini seorang sarjana tapi mengapa tidak tahu kalau ada anggota keluarga Raja yang tinggal di kediaman pribadi. Apa kau tahu itu?



Yanban itu berkata dia tidak pernah mendengar tentang itu. Dong Yi menegurnya karena berani tidak sopan dengan keluarga Raja dan juga pada Yi Geum. Dong Yi berkata dia akan melaporkan ini pada kepolisian karena tidak sopan padanya. Yanban itu terperanjat, siapa sebenarnya anda? Dong Yi berkata dia sudah mengatakan statusnya pada pria itu. Kemudian yanban itu baru sadar kalau Dong yi benar Selir Raja.



Kemudian petugas dari istana datang dan membenarkan status Dong yi, Yanban itu meminta maaf dan ketakutan. Petugas istana minta maaf dan tanya apa yang akan dilakukan Dong yi dengan Yanban itu? Yanban itu langsung berlutut dan memohon agar diampuni nyawanya.



Dong yi berkata dia tidak ingin memperpanjang lagi dan minta agar anak-anak Cheonmin itu dilepaskan dan dibiarkan pulang. Petugas istana mengerti. Dong Yi dan Yi Geum pergi.



Yanban itu mengeluh, dia benar2 sial bagaimana bisa bertemu dengan anggota kerajaan di jalan umum seperti ini, dan ia berkata anak itu baru 7 tahun tapi sangat mengerti Aturan Klasik. Pelayannya tanya apa itu, tapi tuannya berkata kau tidak tahu apa-apa dan pergi dengan menggerutu.



Dong Yi pulang bersama Yi geum. Anaknya tanya lalu bagaimana dengan anak-anak Cheonmin itu. Dong Yi meyakinkan kalau mereka akan baik-baik saja. Lalu Dong yi sadar kalau Yi Geum sendirian, mengapa kau tidak bersama Bong Sang gung atau Ae Jung, mengapa kau disini sendirian?



Yi Geum : Apa?

Dong Yi : Apa mungkin kau melarikan diri dari mereka?

Yi Geum : Itu..Eomeoni?

Dong Yi : Geum..kau apa yang sudah ibu katakan padamu? Bukannya ibu tidak mengijinkan kau meninggalkan rumah tapi kau harus mengatakan keberadaanmu pada staf..setelah beberapa saat, kau keluar rumah dan membuat masalah. Ini tidak benar, kau akan menerima hukuman kalau sampai rumah.

Yi Geum kaget : Apa.. hukuman?



Yi Geum harus menahan seember air diatas kepalanya, Yi Geum merasa berat. Yeong Dal, Hwang ju shik, Bong Sang gung, dan Ae Jung semua mencemaskan Pangeran kecil mereka. Tapi Dong yi memukulkan ranting ke tanah. Apa kau tidak bisa menahan tanganmu lebih tinggi lagi!!

Yi Geum menaikkan lengannya dan bergumam minta yang lain menolongnya.



Dong Yi : Oh Apa yang kau lihat? Tidak ada gunanya meminta staf menolongmu. Hari ini tidak ada yang akan menolongmu (Apa ini ya yang membuat Yeongjo juga keras pada Pangeran Sado sampai menghukum anaknya di lumbung beras dan mati karena sesak nafas. Jadi karakter kerasnya memang sudah turunan.)



Yi Geum melihat ke arah Yeong Dal dan Hwang Ju Shik. Yeong Dal minta Yi Geum bertahan. Dong yi menyadari kalau anaknya melihat mereka, maka dengan tegas Dong yi berkata : Kalian berdua, jangan membuat kontak mata dengannya!

Hwang Ju Shik dan Yeong Dal harus menuruti perintah Dong Yi : Baik, Yang Mulia.



Bong Sang gung mengeluh : Yang mulia selalu seperti ini, selalu suka menghukum Pangeran..

Dong Yi : Bong Sang Gung!

Bong Sang Gung : Yang mulia, ini sudah satu jam, sudah cukup.

Dong yi : Belum, ini baru awalnya. Hari ini dia harus mengangkat ember itu selama dua jam!



Semua memohon dengan memelas pada Dong Yi, Yang mulia...Yi Geum juga memohon, ibu..

Akhirnya Dong yi mengangkat ember itu dan minta Yi Geum mengikutinya. Keduanya jalan keluar. Bong Sang Gung dan yang lainnya masih cemas, mereka takut Dong Yi akan menghukum Yi Geum lagi tapi Yeong Dal berkata mereka menunggu saja sambil makan. Hwang Ju Shik mendengar masakan Bong Sang gung enak sekali, akhirnya ke-empatnya makan2.



Dong yi dan Yi Geum jalan, Yi Geum tanya ibunya akan kemana? Apa jangan-jangan ibu mencari harimau. Dong Yi heran, kau sudah mendengar cerita tentang anak yang tidak patuh dan nakal akan ditangkap oleh harimau ya? Dong yi tersenyum. Ia tanya apa Yi Geum tahu kalau dia salah.



Yi Geum mengaku salah dan janji tidak akan mengulangnya lagi. Dong Yi berkata kalau Yi Geum sudah tahu kalau salah, maka ia akan minta harimau itu untuk pergi. Dong yi berkata hari ini, demi anak-anak Cheonmin, Yi geum sudah membela mereka, itu bagus sekali. Yi Geum gembira ibunya memujinya. Keduanya bergandengan tangan dan pergi ke gunung.

Setelah diatas, Dong yi minta anaknya menutup mata dan duduk. Setelah itu : Buka mata dan lihat di sana..Geum ah..



Yi Geum terpesona melihat utusan Qing di istana, wah...ibu!!

Dong Yi : Bagaimana, apa kau bisa melihat prosesinya dengan jelas? Waktu aku masih kecil, aku biasa mengajak temanku kesini dan melihat upacara.



Yi Geum tanya benarkah ibunya melakukan itu? Tentu saja kata Dong yi, aku adalah pemimpinnya. Yi geum heran bagaimana seorang wanita bisa jadi pemimpin. Ibunya menjawab, bukankah aku sudah mengajarkan, tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh wanita dan tidak ada yang tidak bisa dicapai oleh Cheonmin.

Yi Geum ingat, ibunya pernah berkata status itu tidak penting, yang penting adalah kemampuan seseorang. Dong yi membenarkan.



Dong yi tanya, bab yang kau sebut pada Yanban itu, apa kau mempelajarinya di sekolah? Tidak, saya mempelajarinya dari buku di kamar ibu. Dong yi terperanjat, kau membaca buku di kamarku? Yi geum membenarkan.



Yi geum lalu berkata, ibu utusan Qing masuk ke istana. Iya, kata Dong yi. Mereka akan bisa melihat Ah Ba Mama (Sukjong). Dong yi membelai anaknya. Yi Geum minta ibunya bercerita tentang Sukjong.



Dong yi tanya jadi kau ingin mendengar cerita mengenai Ah Ba. Yi geum berkata ia sangat senang kalau ibunya cerita mengenai Ah Ba. Dong yi setuju dan tanya kau ingin mendengar cerita yang mana dan ekspresi wajah Dong yi sedikit sedih ketika bercerita pada Yi geum tentang ayahnya.



Sukjong di saat bersamaan juga melihat keluar istana. Kasim Han mendekat dan berkata kalau Utusan Qing itu sudah tiba di istana. Sukjong mengerti dan pergi. Sukjong menjamu utusan Qing itu dalam jamuan makan dan pesta kesenian. Sukjong tiba dan semua berdiri menghormat, adik perempuan Sukjong bersama suaminya berdiri menghormat di sebelah kanan, Putra Mahkota dan Utusan Qing ada di sebelah kiri Sukjong. Putra Mahkota diperkenalkan kelak akan menjadi Raja Gyeongjong. Ratu Inhyeon duduk di sebelah Sukjong. Putra Mahkota memberi salam ayahnya dan Sukjong tersenyum padanya. Lalu perjamuan dimulai.



Penari istana mulai menari. Sukjong berbincang akrab dengan utusan Qing, Sukjong tanya apa tamunya puas, Putera Mahkota sudah menjadi tuan rumah dan mengenalkan budaya dan seni Joseon. Utusan Qing itu berkata Tidak perlu ditanyakan lagi, usaha Putera Mahkota sangat besar dalam mengenalkan seni budaya Joseon, sehingga ia bisa mengarang puisi sebagai pujian. Sukjong memuji anaknya. Utusan Qing berkata Putera Mahkota sangat pintar dan cerdas, ia yakin masa depan Joseon akan cerah.



Sukjong melihat wajah Putera Mahkota tampak pucat, ia tanya apa Putera Mahkota baik2 saja? Putera Mahkota berkata ia baik2 saja tapi sejurus kemudian, ia terjatuh dan pingsan. Semua panik.



Kasim Han berteriak, panggil segera Tabib istana!! Ratu Inhyeon juga sangat cemas. Sukjong teriak, panggil tabib istana!



Jang Hee Bin bergegas ke kediaman Putra Mahkota. Ia mendengar Putera Mahkota pingsan di pesta. Jang Hee Jae dan Jang Mu yeol juga ada di situ. Jang Mu Yeol berkata kalau Putera Mahkota tiba2 pingsan saat pesta. Jang Hee Jae menenangkan Hee Bin, tidak perlu cemas, diagnosanya hanya pingsan saja. Hee Bin ingin bicara secara pribadi dan Jang Hee Jae minta Jang Mu yeol pergi.



Jang Hee bin tanya siapa tabib yang menjaga Putra Mahkota, apa dia..Jang Hee Jae berkata Hee bin tenang saja dia sudah minta tabib Nam sebagai ganti Tabib istana untuk memeriksa dan merawat Putera Mahkota. Jang Hee Bin lega.



Sukjong dan Ratu Inhyeon di Daejeon. Keduanya merasa cemas, Do Seong Ji menghadap dan lapor kalau Tabib berkata tidak ada yang serius dengan kesehatan Putera Mahkota. Putera Mahkota pingsan karena serangan cuaca panas. Itu adalah diagnosa dari Tabib Nam yang bertanggung jawab atas kesehatan Putera Mahkota.



Ratu Inhyeon agak heran. Sukjong tanya ada apa, Ratu Inhyeon berkata bukan apa-apa. Sukjong berkata kalau Putera Mahkota tidak sehat akhir-akhir ini, jadi Tabib dari dewan istana harus memeriksa kesehatan Putera Mahkota dengan menyeluruh. Do Seong ji membenarkan dan meninggalkan Daejeon. Ratu Inhyeon masih merasa curiga.



Tabib Nam memeriksa Putera Mahkota dan membahas hasilnya dengan Jang Hee Bin dan Jang Hee Jae. Jang Hee Bin ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan anaknya. Akhirnya tabib Nam mengaku, kesehatan Putera Mahkota memang selalu lemah sejak dulu, obat apapun yang diresepkan tidak memberikan efek berarti.



Jang Hee Bin terperanjat mendengarnya, Jang Hee Jae juga terkejut, tidak ada obat untuk penyakitnya? Tabib Nam berkata ini juga masih awal untuk dikatakan, tapi jika kondisi Putera Mahkota akan selalu seperti ini dan tidak membaik maka dia takut kalau Putera Mahkota akan mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan.



Berita ini bagai petir di siang bolong untuk Hee Bin, ia marah dan membentak Tabib Nam. Yang langsung minta maaf karena diagnosanya. (Hee Bin selalu menindas Ratu Inhyeon karena tidak memiliki keturunan dan kondisi berbalik ketika anaknya ternyata juga mandul, kejahatan orang tua biasanya akan mempengaruhi anaknya.)



Menteri Jung In Guk menghadap Ratu Inhyeon. Ratu berkata ia merasa aneh, mengapa Tabib Nam yang mengurus kesehatan Putera Mahkota, Baginda sudah dengan khusus memanggil Tabib istana untuk menemui Putera Mahkota tapi mengapa mereka tidak mengijinkan Tabib Istana memeriksa Putera Mahkota, justru minta Tabib Nam yang memeriksanya.



Jung In Guk berkata kalau Tabib Nam selama ini yang bertanggung jawab atas kesehatan Putera Mahkota. Ahn Sang gung juga membenarkan itu. Ratu Inhyeon berkata sebagai Putera Mahkota wajar jika kesehatan-nya diperiksa oleh Tabib istana, tapi mengapa akhir2 ini Chwi Seon Dang hanya memanggil tabib biasa seperti Nam untuk memeriksa Putera Mahkota. Ratu curiga, selama ini Jang Hee Bin mempertaruhkan segalanya demi Putera Mahkota. Tapi mengapa Hee Bin tidak memanfaatkan keahlian Tabib istana.



Jang Hee Jae mengantar tabib Nam pergi dan berkata mereka akan tetap mempercayai Nam untuk mencari obat untuk kesembuhan Putera Mahkota. Tabib Nam mengerti dan pergi.



Di Dalam, Jang Hee Bin sangat gelisah dengan penyakit Putera Mahkota. Ia berkata pada Jang Hee Jae untuk mengawasi Tabib Nam dengan ketat, masalah ini harus dirahasiakan dan jangan sampai ada yang tahu. Jang Hee Jae menenangkan, jika ia merasa ada yang aneh, ia pasti akan langsung menghabisi Tabib Nam.



Jang Hee Bin berkata jika mereka tidak bisa mencari obat di Joseon, maka kita akan mencarinya ke Qing kalau perlu.



Jang Hee Jae minta Hee Bin tenang, Putera Mahkota masih muda dan dia pasti akan pulih seiring dengan waktu. Jang Hee Bin membenarkan tapi jika Sukjong tahu ini, bahwa calon penerusnya mandul, maka saat itu kedudukan Putera Mahkota akan goyah.



Jang Hee Jae berkata Hee Bin terlalu pesimis, siapa yang berani mengganngu kedudukan Putera Mahkota. Hee Bin mengingatkan, ada orang diluar istana yang mungkin akan mengancam Putera Mahkota, Dong yi memiliki seorang Pangeran.



Jang Hee Jae berkata Sukjong sudah tidak menemuinya selama 6 tahun, dan Pangeran itu juga sudah lama dilupakan. Lupakan saja Dong yi, dia bukan ancaman lagi. Jang Hee Jae menambahkan kalau Hee Bin hidup dengan gelisah selama 6 tahun ini. Sukjong sudah tidak pernah mengunjungi Dong Yi lagi.



Hee Bin berkata bagaimana jika ini yang ditunggu oleh Sukjong. Jang Hee Jae heran, Hee Bin berkata akan ada waktu tidak ada seorangpun yang bisa menahan Dong yi untuk kembali ke istana dan bagaimana jika itu yang ditunggu oleh Sukjong. Jang Hee Jae menghibur, Hee Bin terlalu berlebihan.



Kasim Han masuk dengan membawa teh untuk Sukjong. Sukjong sedang memeriksa petisi dan berkata ada masalah di perdagangan tembaga dan timah, ia minta Kasim Han siap2, besok pagi ia akan keluar menyelidiki masalah ini. Kasim Han mengerti dan mengingatkan Sukjong sudah waktunya istirahat, Sukjong minta Kasim Han tidak mencemaskannya dan pergi.



Dong Yi melihat ke arah langit dan Yi Geum perlahan mengendap-endap dengan buku2nya dan ia melihat ibunya merenung. Bong Sang gung dan Ae Jung ingin memanggil Dong yi tapi Yi Geum memberi isyarat agar mereka diam.



Yi geum : Jangan berisik! lalu ia menggandeng Bong Sang gung dan mengajak kedua pengasuhnya pergi.

Yi geum : Eomeoni sekarang sedang merindukan Ah Ba Mama.



Bong Sang gung terkejut. Yi Geum menjelaskan ini salahnya karena ia tadi minta ibunya bercerita tentang ayahnya, jadi ibunya sedih karena merindukan Ayah.

Yi Geum : Ibu berkata sudah melakukan kesalahan besar pada ayah, jadi dia melukai perasaan ayah. Apa itu Bong Sang gung, apa kau tahu masalahnya? apa yang membuat ayah sangat marah pada ibu?

Bong Sang Gung dan Ae Jung merasa sedih dan tidak tahu harus berkata apa.



Dong Yi melihat langit dan juga cincin garakjinya lalu bergumam, Chon Na.

Di istana, Sukjong juga melihat langit dan jalan-jalan di tempat dimana ia dan Dong yi suka jalan2. Keduanya saling melihat langit dan saling merindukan.



Di sekolah Yi geum...

Gurunya sedang membaca dari buku teks dan Yi geum tidur (mirip bapaknya ..) karena bosan. Gurunya berkata kalau Yi Geum ngantuk tidur saja di rumah.



Yi Geum berkata ia tidak mengantuk dan minta maaf pada gurunya. Gurunya berkata Yi Geum harus jadi contoh karena dia adalah Pangeran. Yi geum mengiyakan. Tapi teman-temannya tidak suka, mereka adalah anak2 bangsawan, mereka berkata bagaimana anak dengan ibu dari kelas Cheonmin harus dipanggil Pangeran. Lalu mereka mengejek, kalau ibu Yi Geum adalah pelayan istana, lebih lagi ia sudah diusir dari istana. Yi Geum marah karena mereka menghina ibunya.



Bong sang Gung sedang mengepel lantai dan Dong Yi mencari bukunya. Bong Sang gung tanya Dong yi cari apa, Dong yi tanya apa ia melihat buku Ajaran Besar dan Doktrin, Dong Yi pikir buku itu ada di sini. Bong sang Gung ingat ia melihat buku-buku itu di kamar Yi Geum. Dong yi terkejut, apa?



Guru melanjutkan pelajaran dan teman Yi Geum masih mengejek kalau Yi Geum itu dari Cheonmin tapi ingin belajar membaca, juga sudah diusir tapi masih ingin dipanggil Pangeran. Yi Geum tidak tahan lagi dan membentak mereka. Gurunya berkata saat pelajaran tidak boleh ribut. Jika tidak nanti mereka tidak bisa menyelesaikan buku teks-nya.



Yi Geum berkata ia sudah membaca buku itu sampai habis dan juga mempelajari Ajaran Besar dan Doktrin Arti. Jadi ia sudah tahu pelajaran sekolah dan pengulangan ini membuatnya bosan. Gurunya kesal, ia pikir Yi Geum membual. Yi geum berkata kalau gurunya tidak percaya buktikan saja, guru belum menanyaiku bagaimana guru bisa berpikir kalau aku membual.



Gurunya setuju dan tanya Bab Ip Gyo mengenai 6 kebajikan. Yi geum bisa menyebutkan 6 kebajikan itu : pengetahuan, kebajikan, kesucian, kebenaran, kesetiaan, dan harmoni atau keselarasan.

Lalu guru tanya Bab Ka Eon, Yi Geum berkata ia akan menyelesaikan kalimat dari gurunya.

Teman-temannya melongo, Yi Geum memang pintar. Lalu mereka ke Bab Seon Haeng, gurunya mengucapkan kata pertama dan Yi geum melanjutkan kalimatnya plus artinya juga! wuih ajaib ini anak...Gurunya cuma bisa melongo. Sementara teman2 Yi geum memujinya.



Dong Yi masuk kamar anaknya dan menemukan buku2nya, ia heran mengapa Yi geum membaca bukunya. Bong Sang Gung juga heran, mau apa Yi Geum dengan buku2 itu, apa ingin dibaca, atau mungkin untuk menambah tinggi bantalnya? Dong yi ketawa, lalu ia ingat ketika tanya Yi Geum, apa ia mempelajari Doktrin itu dari sekolah dan Yi Geum menjawab tidak, ia membaca dari buku milik Dong yi.



Dong Yi bertanya sendiri, apa mungkin Yi Geum yang mengambil buku2 itu dan mempelajarinya sendiri, bagaimana mungkin ia bisa membaca buku2 ini?



Yi Geum pulang sekolah, sementara teman2nya berkata kalau Yi Geum ini aneh. Yi geum cuek saja dan ia melihat teman2 Cheonmin yang kemarin. Ia mengenali mereka lalu mendekati dan tanya apa mereka baik2 saja setelah dipukul oleh Yanban yang kemarin.



Anak2 itu sekarang memanggil Yi geum dengan panggilan Pangeran, Yi geum minta agar mereka merahasiakannya (hihi anak2 lucu), ia tanya mereka mau kemana, apa kalian ingin main?



Dong yi mengunjungi guru Yi Geum dan berkata dia tidak pernah mengajar Aturan besar dan juga doktrin pada Yi Geum. Memang kemampuan membaca Yi geum sangat cepat, maka Dong yi mengajar buku teks tingkat menengah tapi ia akhirnya menyerahkan semuanya pada sekolah saja untuk mengajar Yi Geum. Ia tidak pernah mengajar aturan klasik pada Yi Geum.



Guru Yi geum menyimpulkan, kalau demikian anak itu belajar sendiri. Dong yi terkejut, apalagi ketika tahu Yi geum menguasai ajaran2 tingkat tinggi itu. Guru Yi geum membenarkan, bukan saja menguasai buku teks tingkat menengah dan membuatnya terpukau, jadi dia menguji Yi geum agar ia percaya. Ternyata Yi geum juga menguasai Ajaran Besar dan Doktrin. Dong Yi benar2 tidak percaya dengan kemampuan Yi Geum.



Teman2 Cheonmin Yi geum berkata kalau ada pembagian makanan untuk anak2 Cheonmin dari Raja. Ini adalah jamuan tahunan bagi mereka, setahun sekali mereka akan mendapat makanan enak.



Yi Geum semangat, ia merasa itu kesempatan bertemu ayahnya, ia bisa masuk istana. Anak-anak Cheonmin berbaris masuk ke istana. Anak-anak itu mengajak Yi geum dan memanggilnya Yang Mulia. Yi geum melarang mereka memanggil itu padanya.



Yi Geum mengoleskan lumpur di mukanya agar terlihat seperti anak Cheonmin biasa. Yi Geum ingin menemui Sukjong dan mengatakan sesuatu padanya. Anak-anak mulai masuk ke istana.



Ae Jung panik, Bong Sang gung dan Dong yi heran, ada apa, apa Yi Geum terluka. Bukan kata Ae Jung, lebih parah dari itu, Yi Geum masuk ke istana. Dong Yi terperanjat. Bong Sang gung shock. Ae jung menjelaskan, ia ke sekolah dan tidak menemukan Yi geum, lalu ia tanya teman sekelasnya dan mereka berkata kalau Yi Geum masuk ke istana.



Anak-anak dibimbing masuk istana dan mereka melongo melihat kemegahan istana. Yi geum juga berkata sendiri, jadi ini istana dan tempat tinggal Ayahnya. Anak-anak Cheonmin berkata istana benar2 megah dan mereka sadar, Yi Geum hilang.



Yi geum menyelinap dan menuju Daejeon, ia berkata Ayahnya pasti ada disana.



Di Daejeon, Kasim Han berkata sudah waktunya. Sukjong tahu dan minta Kasim menunggu sebentar.



Dong Yi terlihat sangat cemas. Jeong Sang Gung dan Jung Im datang, mereka lapor kalau saat ini Yoo Sang Gung mengerahkan semua gungnyeo biro penyelidik untuk mencari Yi Geum di seluruh penjuru istana.



Jung Im menenangkan, Shim Yun Taek juga minta Seo Yong Gi mengerahkan Nae geum Bu untuk mencari Yi geum. Ae Jung dan Bong Sang Gung tampak lega.



Seo Yong Gi kaget mendengar dari Shim Yun Taek kalau Yi Geum ada di istana, Shim Yun Taek membenarkan, kalau ada yang melihat pasti akan membuat kekacauan. Kita harus segera menemukan Yi Geum. Seo Yong Gi langsung memerintah Hwang Jung Gu dan Han Jang Bu untuk mengerahkan anak buah mereka dan mencari Yi Geum.



Yoo sang Gung mengumpulkan Shi Bi dan Eun geum dan berkata kalau masalah ini tidak boleh sampai diketahui Chwi Seon Dang, kalian harus ekstra hati2 mencari Yi Geum. Keduanya mengerti. (Semoga mereka tetap menjaga hutang budinya pada Dong Yi)



Hwang Jung Gu panik mencari Yi Geum kesana-kemari, ini membuatku gila. Han Jang Bu minta rekannya mencari sekitar Daejeon.



Yi geum menyelinap dan semakin dekat dengan Daejeon. Sukjong mulai berangkat ke lokasi pembagian makanan. Yi Geum menemukan Shijeongdang lalu berkata kalau demikian gedung yang melekat dengannya adalah Daejeon. Yi geum melihat seseorang dengan jubah kerajaan warna hitam.



Yi Geum mengira itu Sukjong dan memanggilnya Ah Ba Mama! lalu lari menuju rombongan Putera Mahkota dan teriak Ah Ba Mama! (mirip Dong Yi)



Yi geum dihentikan oleh penjaga istana dan Sukjong mendengar teriakan Yi Geum, ia berhenti lalu melihat sekeliling.



Putera Mahkota juga menoleh dan Yi geum sadar itu pasti Putera Mahkota.



Sukjon tiba di lokasi jamuan makan. Jamuan ini untuk mengenang Pangeran Yeong Su.



Putera Mahkota mendekati Yi geum dan tanya ada apa, penjaga minta maaf, sepertinya ada anak Cheonmin yang menerobos ke sini, Yang Mulia, kami akan mengusirnya keluar. Putera Mahkota melarangnya dan tanya apa tadi kau memanggilku Ah Ba Mama? Yi Geum diam saja. (wow..pertemuan pertama dua saudara..)



Putera Mahkota terus tanya, apa tadi kau memanggilku Ah Ba Mama? Yi geum mencoba menjelaskan tapi Putera Mahkota berkata, kau ini dari cheonmin dan kau mungkin tidak mengerti tapi hanya keluarga Raja yang boleh memanggil ayahnya dengan panggilan Ah Ba Mama, jadi kau harus berhati-hati. Jika yang lain mendengarmu mengatakan itu, mereka akan mengira kau tidak sopan dan akan menghukum-mu.



Putera Mahkota berkata pada penjaga, hari ini ada jamuan untuk anak-anak Cheonmin, jadi mungkin anak ini tersesat, tolong kau antar dia keluar. Penjaga minta Yi geum mengikutinya tapi Yi geum berkata kalau dia bukan Cheonmin, dan ia tahu hanya keluarga Raja yang boleh menyebut ayahnya dengan sebutan itu. Yi Geum ingin mengenalkan diri ketika Jang Hee Bin datang dan memanggil Putera Mahkota.



Putera Mahkota memberi salam pada ibunya. Hee Bin tanya ada apa, lalu ia tanya siapa anak ini. Penjaga mengatakan kalau anak ini menerobos masuk ke Daejeon lalu menghentikan Putera Mahkota. Jang Hee Bin menegur Yi Geum, beraninya seorang Cheonmin menghalangi jalan Putera Mahkota, ia memerintah Yi geum segera dilempar keluar istana.



Putera Mahkota membela Yi geum, tidak ada apa-apa dan minta penjaga segera melakukan perintahnya dan membawa Yi Geum pergi. Yi geum dibawa keluar dan ia teriak minta dilepaskan. Jang Hee Bin merasa terganggu dengan Yi Geum. Putera Mahkota segera mengalihkan perhatian ibunya dan mengajaknya pergi.



Yi Geum dilempar keluar istana dan ia ingin masuk dan bertemu Sukjong. Penjaga berkata Yi Geum benar2 sudah gila. Jika kau tidak pergi, aku akan memukulmu. Yi Geum minta penjaga menyingkir, aku ini Pangeran dan ingin bertemu Baginda.



Sukjong tersenyum pada anak-anak yang menikmati makanan mereka dan ia menoleh ke arah Ratu Inhyeon yang juga tampak hanyut dalam kegembiraan anak-anak sederhana itu.



Dong yi mondar mandir dengan gelisah, lalu memanggil nama anaknya :Geum ah..dan melihat ke langit. Di saat bersamaan, Cha Cheon soo yang sedang membuat kerajinan di pembuangannya juga merasakan sesuatu dan melihat ke langit.



Malamnya, Sukjong menyamar dan jalan keluar istana bersama Kasim Han. Dan ia berkata sudah memerintah pejabat pengurus komoditas untuk melakukan pemeriksaan rekening selama 3 bulan khususnya untuk tembaga dan timah, dan minta penyelidikan Uigyeombu. Kasim Han mengerti. Tiba-tiba Sukjong mendengar ada suara tangisan anak.



Sukjong : Suara apa itu?

Kasim Han : Apa?



Sukjong ingin tahu dan mencari sumber suara, ternyata..Yi Geum menangis terisak-isak.



Sukjong mendekati Yi Geum, mengapa kau duduk dan menangis di sini? Yi Geum melihat ke atas dan Sukjong tersenyum padanya.



Dong Yi sudah tidak tahan lagi dan ia memutuskan untuk mencari sendiri anaknya. Yi Geum pasti tidak bisa masuk istana, ia akan mencari di sekitar istana. Ae Jung bingung, bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan jika Yang Mulia ditemukan berada di sekitar istana.



Sukjong berjongkok di samping Yi Geum dan memberikan sapu tangannya, untuk menghapus air mata Yi Geum, ayo, ambil ini. Yi Geum ragu-ragu. Sukjong mendesaknya, ayo cepat ambil.



Yi Geum mengambil saputangan Sukjong dan menghapus air matanya lalu mengembalikan pada Sukjong.



Sukjong : Aku ingin tahu suara aneh apa ini, ternyata berasal dari dekat tembok istana dan sepertinya itu rengekan anak anjing lucu. Beberapa waktu lalu disini juga aku bertemu anak anjing cantik yang sedikit lebih besar daripada dirimu di sekitar tembok istana ini..Baiklah..sekarang kau sudah berhenti menangis..apa kau mau berdiri?



Sukjong mengulurkan tangan untuk membantu Yi geum bangun. Yi Geum menerima tangan Sukjong dan berdiri.



Sukjong : Sepertinya kau tersesat, aku akan tanya seseorang dimana rumahmu..kau..



Yi Geum : Siapa kau?

Sukjong kaget dengan gaya bicara Yi Geum yang langsung tembak sasaran.



Yi Geum : Kau sepertinya seorang yang baik..katakan..siapa namamu. (hahahaha anak ama bapak sama)

Sukjong kaget : apa katamu?

Yi Geum : Aku tidak akan melupakan pertolonganmu maka jangan ragu-ragu dan katakan siapa namamu dan statusmu.



Sukjong : Bagaimana bisa ada anak sekurang ajar dirimu? Apa kau tahu apa yang kau katakan? Apa kau tahu siapa aku sampai kau berani sekasar itu padaku?



Yi Geum : Oh! ho! Siapa yang kau maksud kurang ajar? Betapa kasarnya...?

Yi Geum berdiri dan berkacak pinggang. sukjong tidak percaya sudah ditegur oleh anak kecil ini. Kasim Han juga bengong.



Sukjong : Lalu..katakan dan kita lihat, siapa kau sebenarnya sehingga kau bisa berkata aku kasar padamu.



Yi Geum : Aku seorang Pangeran!



Sukjong dan Kasim Ham terperanjat.



Yi Geum : Apa kau mengerti? meskipun aku mengenakan kain katun biasa tapi kenyataan-nya aku mewarisi garis darah Chu Sang Cheon Na (Baginda) jadi aku adalah Pangeran.



Sukjong termangu. Dong yi lari mencari anaknya, Geum Yi ah!! Geum ah! Geum ah!

Kasim Han mendekat tapi Sukjong menahannya. Tunggu disana!



Sukjong : Apa katamu? Siapa kau tadi?

Yi Geum : Aku seorang Pangeran.

Sukjong : Jika kau seorang Pangeran lalu kau pasti..



Dong yi datang dan teriak, Geum ah! Sukjong bisa mengenali suara Dong Yi dan ia yakin anak itu adalah Yi Geum, anak kandungnya!



Dong Yi : Geum ah! Geum ah!

Yi Geum mendengar suara ibunya lalu langsung lari, Eomeoni!! Eomeoni!!



Sukjong bisa melihat ibu dan anak itu dari kejauhan. Dong Yi memeluk Yi Geum dan tanya apa Yi Geum tidak apa-apa?



Sukjong dan Kasim Han shock melihat Dong Yi dan Dong Yi terus saja memeriksa apa Yi Geum luka atau tidak.



Dong Yi : Geum ah, apa kau tidak apa-apa. Kau tidak melukai dirimu?

Yi Geum : Ibu, saya minta maaf, ini salah saya.



Dong yi berkata bukan, asal kau selamat dan baik-baik saja. Terima kasih kau masih hidup..terima kasih (Dong Yi sepertinya masih trauma dengan kematian Pangeran Yeong Su)



Sukjong berbisik, Dong Yi?

Dong yi sama sekali tidak melihat Sukjong karena jauh dan hanya memperhatikan Yi geum, kau kemana saja, kenapa wajahmu itu, apa yang sudah kau lakukan? Dong Yi memeluk anaknya. Sukjong melihat pertemuan itu dengan perasaan sedih.



Dong yi membersihkan wajah Yi Geum dan meminta Bong Sang gung dan Ae Jung istirahat.

Dong Yi juga menyuruh Yi Geum tidur, kau pasti lelah. Yi geum heran ibunya tidak memarahinya karena masuk istana.



Dong yi berkata ia mengerti alasan Yi Geum mengapa ingin masuk istana, tapi jangan kau ulangi lagi.

Yi Geum berkata, sekali saja ia ingin masuk istana dan bertemu Sukjong dan minta ayahnya mengampuni ibunya, ia hanya ingin melihat Sukjong sekali saja.



Dong Yi berkata jika Yi Geum melakukan itu maka Ayahnya akan mengalami kesulitan. Yi Geum tidak mengerti mengapa dia tidak bisa menemui Sukjong dan mengapa seorang anak sulit sekali bertemu ayahnya dan akan menyulitkan ayahnya.



Dong Yi : Karena kau sangat lucu, jadi kalau ayahmu melihatmu, pasti akan sangat berat baginya untuk membiarkanmu pergi dan seperti di masa lalu, ayahmu akan susah membiarkanmu pergi dan ini akan membuatnya menderita.

Dong Yi lalu memeluk anaknya.



Sukjong sudah kembali ke istana dan ia merenung, memikirkan pertemuan-nya dengan Yi Geum. Kasim Han terlihat cemas dan Sukjong tanya, kau sudah menyaksikannya sendiri. Kasim Han mengangguk.

Sukjong : Dong Yi begitu dekat dan Yi Geum ada di depan mataku, apa kau tahu betapa aku merindukan Dong Yi dan ingin memeluk serta mencintai Yi Geum.



Kasim Han terlihat terharu. Sukjong berkata Yi geum sudah tumbuh begitu besar dan ia juga sehat dan kuat.



Dong Yi menidurkan anaknya dan ia menepuk-nepuk Yi Geum, Dong yi menyentuh wajah anaknya dan merasa sedih karena Yi geum merindukan ayahnya.



Jung Geum kembali ke istana Ratu Inhyeon dan lapor kalau Tabib Nam menebus resepnya di toko obat swasta dan memberikan tonik obat itu pada Putera Mahkota.

Ratu Inhyeon tanya, kau yakin? Jung Geum membenarkan, ia mendapatkan informasi ini dari staf Tabib Nam. Ratu Inhyeon yakin Jang Hee Bin menyembunyikan sesuatu. Pasti tentang kesehatan Putera Mahkota.



Ny. Yoon memberikan obat pada Yeong Sun dari Qing, ini permintaan Jang Hee Bin, ini mungkin bisa mengobati penyakit Putera Mahkota.

Tabib Nam memberikan obat itu pada Putera Mahkota dan Jang Hee Bin melihat anaknya minum obat.



Oh Ho Yang tidak berniat kerja, dan ia memilih mengintip Dong Yi. Oh Ho Yang (benar2 cinta mati dia dengan Dong Yi) melihat Dong Yi memberikan cucian pada Ae jUng. Oh Ho Yang berkata selama 6 tahun tinggal dalam pondok seperti itu, dia masih saja cantik, dia pasti bukan manusia tapi peri.



Oh Ho Yang berkata Sukjong mungkin sudah membuangnya tapi dia akan mendapatkan Dong Yi, meskipun Dong Yi sudah menghianati negara, aku tidak akan membuangnya. Oh Ho Yang bahkan sudah menyiapkan karung untuk menculik DOng yi, ketika Oh Tae Pung datang dan menendang anaknya yang sudah mulai gila. Oh Tae Pung kesal dengan anaknya, kau mau menculiknya? Oh Ho Yang berkata ia akan melakukannya malam hari. Ayahnya kesal sekali kau ini benar2 tidak berguna, jika kau ingin tergila-gila dengan wanita, cari saja wanita lain, tapi jangan pernah menginginkan Selir Raja, beraninya kau!



Oh Ho Yang berkata hatinya sakit melihat Dong yi sendirian seperti itu, dan ini membuatnya gila, selalu melihat Dong Yi di depan matanya. Oh Tae Pung minta anaknya ikut pulang dengannya dan jangan berpikir menculik Dong yi lagi.



Dong yi membaca buku Ajaran Confucius-nya dan minta Bong Sang gung memanggil Yi Geum. Yi geum masuk dan Dong yi meletakkan bukunya di meja dan berkata hari ini, Ibu menemui gurumu di sekolah.



Yi Geum kaget : Apa?

Tapi kata ibunya, gurumu mengatakan sesuatu yang aneh...



Yi geum beralasan sekolah mulai membosankan dan selalu mengulang-ulang.

Dong yi berkata bukan masalah itu lalu ia memperlihatkan buku Ajaran Besar, buku ini..Apa kau mengambilnya dari kamar Ibu?



Yi Geum mengakuinya dan berkata karena ia ingin membacanya. Ia sudah menguasai ajaran menengah jadi..

Dong Yi : Jadi..kau belajar sendiri dan menguasai aturan klasik..buku Ajaran Besar dan Doktrin ini, apa kau mengerti ajaran klasik?

Yi geum : Iya, ibu.



Dong yi menguji anaknya : Ini Ajaran Besar (mandarin-nya Ta Xue/Korea : Dae Hak, adalah salah satu dari 4 ajaran Confucius)



Dong Yi : Bab 7, Saat pikiran tidak disini, kita memandang, tapi tidak melihat. Kita mendengar, tapi tidak mendengar, kita makan tapi tidak merasakan makanan kita. Apa kau tahu artinya?



Yi Geum : Hmmm. itu artinya hasil seseorang tergantung pada perubahan pola pikir.



Dong Yi terperangah, Yi geum tahu artinya dengan tepat. Lalu ia mencoba kalimat berikutnya dari Ta Xue,



Dong Yi : Masalah memiliki akhir dan awalnya. Mengetahui apa yang awal dan yang akhir akan menuntun ke apa yang diajarkan dalam Ajaran Besar, ini artinya...



Yi geum : Kalau kau tahu apa yang datang pertama dan yang akhir, maka kau dekat dengan Jalan.



Yi Geum memandang ibunya yang tampak bengong dan tanya apa dia benar? Itu benarkan..atau mungkin ada penjelasan yang salah atau salah mengerti teksnya.



Dong yi tidak bisa omong lagi dan dia tersenyum pada putranya.



Yi Geum membawa tas sekolahnya dan menuju sekolah.



Ae Jung tidak percaya kalau Yi Geum sudah menguasai Ta Xue dan juga Doktrin. Bong Sang Gung tanya apa ini mungkin, Yi geum baru 7 tahun. Anak seusia ini sudah menguasai ajaran tingkat menengah saja sudah luar biasa tapi ini bisa menguasai Ajaran Besar dan Doktrin yang bahkan bagi kaum sarjana saja sangat sulit. Tapi Yi Geum bisa menguasainya dengan begitu mudah.



Bong Sang Gung bingung, apa ini namanya...Dong yi lalu ingat kata2 guru Yi geum. Dong yi hanya bisa menghela nafas.

Dong Yi : sepertinya kita tidak dapat mengirim Yi Geum ke sekolah lagi.

Bong Sang Gung : Apa?

Dong Yi : Kita tidak bisa membiarkan orang tahu kalau kepandaian-nya jauh melebihi orang kebanyakan, jika ini diketahui, maka Pangeran mungkin akan terancam bahaya.



Sementara itu, teman-teman sekelas Yi Geum ingin menjebak Yi geum, mereka menyiapkan jebakan lumpur di pintu masuk sekolah. Salah seorang menunggu Yi Geum dan memberi isyarat ketika Yi geum sudah mendekat.



Yi Geum sudah sampai di depan sekolah, dan berkata pada diri sendiri, aku tidak boleh tidur di kelas hari ini, ia baru akan masuk ke sekolah ketika tiba-tiba Sukjong datang dan meraih Yi geum dari belakang.



Yi Geum kaget, kau?

Sukjong memberi tanda untuk diam, sssh..anak-anak itu sudah meletakkan kotoran di atas pintu untuk menjebakmu.

Yi geum : Apa?

Sukjong menunjuk ke atas pintu, itu disana di atas dan anak-anak itu ada di belakang pintu.

Yi Geum : Sialan, dasar anak nakal!!



Sukjong mengambil bambu dan minta Yi Geum menghitung sampai 3.

Sukjong : 1..2..3! lalu Sukjong dan anaknya mendorong pintu dengan bambu sehingga semua kotoran jatuh tepat diatas kepala anak2 yang ada di belakang pintu. Sukjong terlihat sangat gembira dan puas.



Yi Geum menarik Sukjong : Kita harus lari!!!

Yi Geum menarik tangan ayahnya dan kabur...



Dong yi meninggalkan rumah dan berkata akan ke sekolah dan membawa Yi Geum pulang. Bong Sang Gung berkata biar mereka saja, tapi Dong yi berkata tidak perlu, aku saja yang pergi.



Sementara itu Yi geum lari dengan cepat sementara Sukjong sudah tidak bisa lari lagi, tunggu...tunggu..sebentar..tahan dulu. Sukjong duduk. Kita istirahat sebentar sebelum pergi.



Yi Geum mendatanginya, apa kau baik-baik saja? Bagaimana seorang pria seperti dirimu bisa sangat lemah fisiknya, apa ini mungkin karena kau dari kelas Yanban, kau hanya lari sebentar..tsk ..tsk..



Sukjong justru teringat ketika Dong Yi dan dirinya harus lari dari pembunuh beberapa tahun lalu. Kata-katanya mirip...



Sukjong tersenyum..saya tidak pernah membayangkan kalau Yang Mulia Pangeran, juga akan mengatakan kata-kata yang sama pada saya.



Yi Geum bingung, apa maksudnya..



Sukjong : Saya pejabat Hanseong Ban Gwan (Ban Gwan Da Ri..hehe) memberikan salam pada Yang Mulia Pangeran.



Dong yi mencari Yi Geum dan melihat Yi Geum dengan seseorang di kejauhan, Dong yi mendekat dan ingin tahu siapa itu yang bersama Yi Geum...

No comments:

Post a Comment