Nama Panggilan :Mama Lauren
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Tempat, Tgl Lahir :Eindhoven, Belanda, 23 Januari 1932
Tanggal Meninggal :17 Mei 2010
Zodiak : Aquarius
Biografi :
Jika disebut nama Larentia Pasaribu mungkin banyak yang kurang familiar, tapi begitu disebut panggilan akrabnya, Mama Lauren, pasti nama ini sudah tak lagi asing. Ia dikenal sebagai salah seorang peramal di Indonesia.
Dilahirkan di daratan Eropa, tepatnya di Eindhoven, 23 Januari 1932, Mama Lauren harus ditinggal sang mama, Anna Breche di usia tiga bulan. Sedangkan sang ayah, Lau Van Hooff yang sebelumnya berada di Belgia akhirnya memboyong keluarganya ke Belanda, namun pada akhirnya sang papa meninggal akibat kecelakaan.
'Penglihatan' pertamanya ia dapatkan saat masih berusia 7 tahun, yakni pada 1939. Saat itu ia masih duduk di bangku SD, ia mendengar sebuah bisikan di telinganya, yang menyuruhnya untuk keluar kelas. Ia pun meminta semua teman-temannya untuk keluar kelas, tapi ia malah dimarahi, dan akhirnya diusir pulang. Ketika di rumah, terjadilah ramalannya, ruang kelasnya dibom, dan ratusan orang meninggal.
Meski merasa aneh pada awalnya, tapi saat usianya 12 tahun, ia menerima semua anugerah itu. Ia mempercayai bahwa hidupnya memiliki misi tertentu.
Kehidupan Mama Lauren di Indonesia berawal saat tak sengaja ia bertemu dengan Natakusuma, seorang mahasiswa asal Bandung yang menempuh pendidikan di Universitas Leuven, tempatnya ia menempuh studinya. Tak lama kemudian, mereka menikah, dan Mama Lauren diboyong ke tanah air pada 1953, saat itu ia berusia 20 tahun.
Ibu dari Mario Lorens Natakusuma ini, sangat didukung oleh suaminya untuk mengasah bakatnya. Terbukti ia dipertemukan dengan paranormal terkenal saat itu, Pak Rahim. Sejak saat itu, Mama Lauren terus mengasah bakatnya. Ia mendapat 'penglihatan' sebelum kejadian Gunung Agung di Bali meletus pada 1961, dan sebelum merebaknya peristiwa G-30S pada akhir September 1965, serta saat sang suami dipanggil untuk selama-lamanya.
Ditinggal oleh sang suami, membuat Mama Lauren dan putra semata wayangnya harus mengalami cobaan lagi. Perusahaan yang didirikan almarhum suaminya bangkrut dan membuat mereka harus pergi dari rumah yang harus disita. Untuk bertahan hidup, ia terpaksa berjualan kopi bubuk.
Nasib baik pun menghampirinya. Pada 1978, saat membantu menerawang sebuah perampokan pabrik di Cibinong, membuat Mama Lauren ditawari pekerjaan sebagai paranormal. Pertama kalinya, ia keberatan, karena ia tak ingin mengomersilkan kemampuannya. Namun pemikirannya berubah, ketika ia menyadari ia bisa membantu banyak orang dengan kemampuannya itu. Di saat yang sama ia juga butuh uang untu menyekolahkan putranya.
Mama Lauren mengakhiri masa jandanya dengan menikah kembali. Ia dipersunting pada 29 Mei 1982 oleh Hendrik Pasaribu. Kebahagiannya pun semakin lengkap saat anak tunggalnya menikah dan ia mendapat dua orang cucu, Nuh Prabawa dan Kreshna.
Awal Oktober 1985, Mama Lauren harus kembali kehilangan orang tercintanya. Putranya, Mario tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Di akhir bulan November 2005, Mama Lauren mengalami musibah. Tiba-tiba kaki dan tangganya tidak bisa digerakkan. Dan ia pun divonis terkena stroke.
Di usia yang sudah sepuh ini, Mama Lauren tak ingin disebut sebagai paranormal. Ia lebih senang disebut sebagai konsultan pribadi. Lewat 'penerawangan' yang dimilikinya, sudah banyak klien yang ia bantu. Dengan tarif konsultasi yang konon satu juta rupiah per jamnya, gaya hidup Mama Lauren pun jauh dari kesan mewah.
Senin (17 Mei 2010), Mama Lauren meninggal dunia tepat pukul 21.37 WIB karena komplikasi paru dan jantung setelah dibawa ke Rumah Sakit Cikini dan disemayamkan di rumah duka, Jalan Kasuari 2 No.2 Cipinang, Jakarta Timur, sebelum dimakamkan di TPU Menteng Pulo Jakarta, Selasa siang (17 Mei 2010).
Dilahirkan di daratan Eropa, tepatnya di Eindhoven, 23 Januari 1932, Mama Lauren harus ditinggal sang mama, Anna Breche di usia tiga bulan. Sedangkan sang ayah, Lau Van Hooff yang sebelumnya berada di Belgia akhirnya memboyong keluarganya ke Belanda, namun pada akhirnya sang papa meninggal akibat kecelakaan.
'Penglihatan' pertamanya ia dapatkan saat masih berusia 7 tahun, yakni pada 1939. Saat itu ia masih duduk di bangku SD, ia mendengar sebuah bisikan di telinganya, yang menyuruhnya untuk keluar kelas. Ia pun meminta semua teman-temannya untuk keluar kelas, tapi ia malah dimarahi, dan akhirnya diusir pulang. Ketika di rumah, terjadilah ramalannya, ruang kelasnya dibom, dan ratusan orang meninggal.
Meski merasa aneh pada awalnya, tapi saat usianya 12 tahun, ia menerima semua anugerah itu. Ia mempercayai bahwa hidupnya memiliki misi tertentu.
Kehidupan Mama Lauren di Indonesia berawal saat tak sengaja ia bertemu dengan Natakusuma, seorang mahasiswa asal Bandung yang menempuh pendidikan di Universitas Leuven, tempatnya ia menempuh studinya. Tak lama kemudian, mereka menikah, dan Mama Lauren diboyong ke tanah air pada 1953, saat itu ia berusia 20 tahun.
Ibu dari Mario Lorens Natakusuma ini, sangat didukung oleh suaminya untuk mengasah bakatnya. Terbukti ia dipertemukan dengan paranormal terkenal saat itu, Pak Rahim. Sejak saat itu, Mama Lauren terus mengasah bakatnya. Ia mendapat 'penglihatan' sebelum kejadian Gunung Agung di Bali meletus pada 1961, dan sebelum merebaknya peristiwa G-30S pada akhir September 1965, serta saat sang suami dipanggil untuk selama-lamanya.
Ditinggal oleh sang suami, membuat Mama Lauren dan putra semata wayangnya harus mengalami cobaan lagi. Perusahaan yang didirikan almarhum suaminya bangkrut dan membuat mereka harus pergi dari rumah yang harus disita. Untuk bertahan hidup, ia terpaksa berjualan kopi bubuk.
Nasib baik pun menghampirinya. Pada 1978, saat membantu menerawang sebuah perampokan pabrik di Cibinong, membuat Mama Lauren ditawari pekerjaan sebagai paranormal. Pertama kalinya, ia keberatan, karena ia tak ingin mengomersilkan kemampuannya. Namun pemikirannya berubah, ketika ia menyadari ia bisa membantu banyak orang dengan kemampuannya itu. Di saat yang sama ia juga butuh uang untu menyekolahkan putranya.
Mama Lauren mengakhiri masa jandanya dengan menikah kembali. Ia dipersunting pada 29 Mei 1982 oleh Hendrik Pasaribu. Kebahagiannya pun semakin lengkap saat anak tunggalnya menikah dan ia mendapat dua orang cucu, Nuh Prabawa dan Kreshna.
Awal Oktober 1985, Mama Lauren harus kembali kehilangan orang tercintanya. Putranya, Mario tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Di akhir bulan November 2005, Mama Lauren mengalami musibah. Tiba-tiba kaki dan tangganya tidak bisa digerakkan. Dan ia pun divonis terkena stroke.
Di usia yang sudah sepuh ini, Mama Lauren tak ingin disebut sebagai paranormal. Ia lebih senang disebut sebagai konsultan pribadi. Lewat 'penerawangan' yang dimilikinya, sudah banyak klien yang ia bantu. Dengan tarif konsultasi yang konon satu juta rupiah per jamnya, gaya hidup Mama Lauren pun jauh dari kesan mewah.
Senin (17 Mei 2010), Mama Lauren meninggal dunia tepat pukul 21.37 WIB karena komplikasi paru dan jantung setelah dibawa ke Rumah Sakit Cikini dan disemayamkan di rumah duka, Jalan Kasuari 2 No.2 Cipinang, Jakarta Timur, sebelum dimakamkan di TPU Menteng Pulo Jakarta, Selasa siang (17 Mei 2010).
No comments:
Post a Comment