Jae In meninggalkan galeri dengan salah seorang seniman. Keduanya sangat santai dan bercakap-cakap akrab, Wanita itu kenal baik dengan Nyonya Shin, manager Jae In. Wanita itu berkata ia senang sekali jadi bagian dari pameran dan Jae In berkata dia merasa terhormat.
President Hong dan Nyonya Shin sampai di hotel. Mereka disambut oleh manager hotel. Tae Ra dan So Dam juga ada. So Dam langsung lari ke gendongan kakeknya, Kakek! Tuan Hong tertawa, So Dam, kau tidak nakal, kan? Tuan Hong minta semua staf Hotel kembali kerja. Ny. Shin menanyakan suami Tae Ra. Tae Ra berkata suaminya ada sidang penting. Ny. Hong mendesah ia ingin bertemu menantunya, sudah lama tidak bertemu.
Nyonya Shin menanyakan Mo Ne, apa dia bersama Uhm-sshi? Tae Ra membenarkan, iya mereka akan datang. Ibunya tanya apa Mo ne suka dengan hadiah yacht-nya? (gile..hadiah aja yacht bo!) Tae Ra menjawab, Mo Ne suka tapi sekarang kelihatannya Mo ne tidak enak badan. Ayahnya langsung tanya, tidak enak badan? Mengapa? (kelihatan di sini, Tae Ra hanya menyenangkan kedua ortunya saja, dia juga tampaknya kesepian dalam pernikahannya, aku ngga sabar lihat scene Tae Ra and Gun Wook hehehe..)
Mo Ne menyetir sendirian dan di tengah jalan ia lihat ambulance, ternyata itu ambulance untuk menolong artis Choi Hee Joo, yang pingsan setelah kecelakaan parasut. Gun Wook ada di lokasi, ia istirahat. Sutradara Hyun lari2 mendatanginya dengan kotak obat. Sutradara cemas sekali dan tanya apa yang terjadi, kelihatan mereka teman dekat dan sudah lama kenal. Gun wook berkata ia tidak apa2, ini juga bukan pertama kali ia kecelakaan.
Sutradara berkata, aku mencemaskanmu, apa ada yang memotong talinya? sutradara bertanya sambil membalut dan membubuhkan betadine/ tie tai yu ching kayanya ke tangan Gun wook. Da Lim merasa bersalah dan ia jalan mendekat.
Gun wook melihat ke arah Dalim, mungkin talinya sudah tua. sutradara heran, bukankah kau sendiri yang memeriksa talinya? Gun Wook berseloroh, jadi aku sendiri yang memotong talinya, gitu? Bukan kata sutradara, aku cuma khawatir, ketika melihatmu jatuh, aku seperti akan mati. Leherku sakit sekali, ahh kita harus memeriksa semua alat2 kita. Sutradara lalu pergi setelah Gun wook menolak ikut. (well, they're really best buddies). Sutradara berteriak agar Gun wook menyusul ke tempat makan.
Da Lim mendekat. Gun wook dengan santai berkata mereka berdua hidup. Da Lim minta maaf. Gun Wook : Kau merasa lega? Da Lim mengiyakan dan ia merasa bersalah karena melakukan tanpa memikirkan akibatnya. Gun Wook tersenyum, kami tidak apa2. Saat Da Lim akan pergi, Gun wook memberikan kotak kecil pada Da Lim. Berikan ini padanya. Da Lim heran, memberikan ini pada Choi Hee Joo? bukankah kau tidak menyukainya? Da Lim pergi sambil merengut (ehm..apa Da Lim suka dg Gun Wook juga?) Setelah itu, Da Lim membuka kotak itu, isinya...bangau kertas. (gara2 Gun Wook, aku kembali ke habit lamaku, membuat bangau kapanpun aku menemukan kertas haha...)
Jae In ke bandara, ia memutuskan pulang. Jae in menelpon adiknya, dan berkata akan kembali ke Seoul. Adiknya heran, jadi kau tidak ke pesta ulang tahun? lalu siapa itu..Hong Tae..bukankah kau akan menemui pria dari grup Haeshin itu. Jae in tidak sadar kalau ia melewati Hong Tae Sung! (K drama klise, pasal 5)
Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah untuk merayakan ulang tahun Mo Ne. Tuan Uhm datang sendirian (wajahnya nyebelin bgt). Ibu Mo Ne heran mengapa putrinya tidak datang dan Uhm datang sendiri, kalian bertengkar ya? President Hong langsung minta Mo ne ditelp.
Mo ne duduk sendirian di bangku di jalanan sepi. Gun wook melihatnya. Mo Ne sedang menulis sesuatu di tanah sambil mendengar musik. (Tatapan Gun Wook ke arah Mo ne itu seperti sengaja akan "memangsa" Mo ne, emang sengaja..a piece of cake ...menurut Gun wook) Gun wook langsung duduk di sampingnya, dan tanya kau sedang apa?
Mo Ne spontan menoleh : Gun wook oppa! hehe dari panggilan paman setelah scene di kamar mandi itu jadi ganti oppa ya...Apa kau skydiving hari ini?
Mo Ne tanya Gun wook pergi dengan siapa? Gun wook seperti ingin memanasi, menjawab dengan seorang artis. Mo Ne tanya, Choi Hee Joo? Mo Ne tidak suka. GunWook tanya siapa? Mo ne menjawab, orang2 dewasa...Ulang tahunku jadi rusak. (sepertinya Mo Ne ini tahu kalau Uhm ada main dengan Choi hee Joo)
Gun wook berkata, jadi kau ulang tahun? Dia berbalik dan berjalan ke semak bunga, mencabut bunga, berlutut di depan Mo Ne dan memberikan bunga itu sebagai hadiah. Mo ne tersenyum, apa ini? Gun Wook berkata, kau bilang ini ulang tahunmu kan, aku tidak tahu berapa umurmu. Apa...dua cukup? Mo ne tersipu (yah jelas..). Kau tidak mau meniupnya? tanya Gun Wook. Mo ne meniup bunga itu, pura2 lilin.
Tiba2 Hong Tae Sung datang, apa yang kau lakukan di sana? Mo ne kaget dan berdiri, kakak! Tae Sung melihat ke arah Gun Wook dengan pandangan kurang suka, Apa yang kau inginkan tanya Tae Sung? Apa yang kau lakukan pada adikku?
Mo Ne minta maaf pada Gun Wook, Kak Gun Wook, maaf aku pergi dulu. Gun Wook dan Tae Sung saling memandang, kemudian mereka pergi.
Saat Tae Sung melewati Gun Wook, kilatan ingatan melintas ..Gun Wook kecil menunggu di tengah hujan, Tuan Hong keluar dan mengajak anaknya masuk, Gun Wook kecil menjawab, Iya Ayah. Tapi yang diajak masuk ternyata anak lain dari dalam mobil, Gun Wook tidak diacuhkan.
Tae sung berbalik memandang Gun Wook, Mo Ne berkata : Oppa, ada apa? Tae Sung menjawab, ah tidak, ini ulang tahunmu kan. Gun Wook mematahkan bunga dan menjatuhkannya ke tanah.
Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah itu. Gun Wook melihat dari luar ruangan sambil menggenggam pemantik api, pandangannya terlihat benci. (isi hati Gun Wook : tunggu saja...jika saatnya tiba.) Selesai tiup lilin dan bersulang. Ibu Mo Ne memberi nasihat agar Mo Ne jangan membuat mereka cemas. Tae Ra juga mengancam adiknya, jika ini terulang kau akan berurusan dengannya.
Tae Sung mengeluh, kapan mulai makan. Tuan Hong berkata pada Tae Sung mengapa tidak memberi tahu kalau akan datang. Nyonya Shin berkata ia yang memanggilnya. Tuan Hong heran. Nyonya shin berkata, bukankah dia keluarga kita juga, mengapa kau selalu membuatnya sebagai anak diluar nikahmu? Aku yang memintanya untuk makan bersama. (Nyonya shin ini sengaja nyindir, omong anak diluar nikah terus).
Tae sung menanyakan mengenai Uhm, apa dia tunanganmu? tanya-nya pada Mo Ne. Mo Ne diam saja, tapi mengangguk. Uhm berdiri memberi salam, Halo.
Tae Sung berkata, ayah, kau ini berlebihan. Meskipun dia putra tertua grup Chung Soo. Bagaimana kau bisa menyerahkan Mo Ne pada pria setua itu? Bagaimana kalau Mo Ne lari? Kau tidak punya hati.
Tae Ra : Tae Sung!!
Nyonya shin kesal, kau ini kenapa? Kae bertingkah layaknya preman, rendahan. Tae sung menjawab dingin Apa darah bisa mengalir ke tempat lain? Darah rendahan.
Tuan Hong juga kesal, tutup mulutmu, diam dan makan, atau pergi saja. Tae sung langsung berdiri, aku akan pergi dari sini. Tae sung memandang adiknya, Selamat Ulang Tahun! Mone berdiri, aku ikut denganmu!
Uhm berdiri dan mencoba mencegah Mo ne, tapi Mo Ne mengibaskan tangan Uhm dan pergi. Tae Ra berteriak, Mo ne! Mo Ne berkata, ini paling buruk..aku tidak akan pernah mendapat pesta ulang tahun seperti ini.
Uhm juga akhirnya pergi. Semua keluarga Hong masuk mobil mereka dan pergi. Nyonya Shin mengeluh pada suaminya, dia belum berubah sedikitpun, kau seharusnya tidak perlu mengurusnya. Tuan Hong membela Tae Sung, bagaimanapun dia anaknya, dan ia tidak akan membiarkan Tae Sung hidup seperti itu.
Gun wook berdiri di tepi jalan dan memandang mobil2 keluarga Hong. Tae Sung sendirian, Tae Ra dengan Mo Ne, Tuan dan Nyonya Hong sendiri.
Tae Ra melewati GunWook dan Mo Ne langsung menoleh ke arah Gun Wook, Tae Ra kesal, Jangan melihatnya, dia benar2 membuatku kesal. Tae Ra ingat saat Gun Wook memegang bajunya dan mengambil rambut dari baju Tae Ra (ralat, ep 1 aku pikir itu benang, salah lihat, ternyata rambut hehe..cuma scene pendek tapi terkenang ) Tae Ra spontan memegang dadanya dan merasakan perasaan aneh.
Detektif Lee dan seniornya ada di bandara. Mereka menunggu pacar Choi shun Young yang bunuh diri itu, dia ada di penerbangan ke seoul sekarang. Ternyata pacar Choi shun Young adalah Tae sung! (wow..Gun Wook benar2 lihai..). Gun wook juga tiba di Seoul di hari yang sama, saat kedua detektif itu melewatinya dan menuju ke arah Tae Sung, Ini kau kan? Gun Wook sempat berhenti sebentar dan berbalik, ia memastikan polisi membawa Tae Sung, dan Gun wook tersenyum dingin.
Gun Wook pulang ke apartemennya dan ia masuk ke kamar rahasia. Ternyata di dinding ada data-data grup Haeshin lengkap. (wah ini freak banget..kaya psycho killer). Benar2 lengkap, semua anggota keluarga Hong dengan orang2 yang ada hubungan dengan mereka.
Gun Wook menyalakan voice mailnya, ada pesan masuk, "Gun Wook..aku sudah mengirimkan materi yang kau minta lewat e-mail, Haeshin Grup sedang melaksanakan konstruksi untuk Kerajaan Kuwait kerja sama dengan Sparky, Jika kau ingin mencoba Sparky...kontak aku." (See..semua tidak ada yang kebetulan, hmm..interesting)
Gun wook pergi ke kamar mandi dan membuka perban di tangannya. Ia ingat saat ulang tahun di keluarga Hong, semua menyanyi happy birthday untuknya, dan ia menikmati taart-nya yang lezat, kemudian Tuan Hong marah saat menerima laporan DNa, Tuan Hong marah pada anak buahnya dan mengusir Gun Wook beserta anjing dan barang2nya. Gun Wook kecil menangis dan menggedor pintu, aku Hong Tae sung...buka..bukakan!!
Gun Wook terus menunggu di luar kedinginan.
Malamnya, Tuan Hong pulang dan ia mengajak Tae sung masuk. Gun Wook kecil spontan berdiri ya ayah. Tuan Hong marah pada anak buahnya, kau tidak mengembalikannya? Anak buahnya menjawab, orang tuanya akan menjemputnya. Tae Sung asli diajak masuk dan sekilas ia memandang Gun Wook. Gun Wook kecil menyusul tapi dihalangi anak buah Tuan Hong, dan mendorong Gun Wook ke atas lemari kaca. sehingga punggungnya luka dan luka itu tetap ada sampai ia dewasa meninggalkan kenangan yang sangat pahit.
Pria itu memarahi Gun Wook, kau ini kenapa, sebentar lagi orang tuamu akan menjemputmu. Gun Wook tanya, ayah ibuku yang sebenarnya? Kenapa kau berbohong padaku? Gun Wook mengambil anjingnya dan lari. Pria itu teriak, hei kau mau kemana...
Hong Tae sung dibawa ke kantor polisi dan diperiksa.
Tae Sung terpukul sekali saat tahu Choi shun Young sudah bunuh diri. Polisi tanya apa yang dilakukan Tae sung setelah meninggalkan rumah? Tae sung tidak menjawab dan tatapannya kosong. Pacar Tae sung datang. Tae Sung tetap diam. Pacar Tae sung mengajukan alibi, saat itu Tae sung bersama dengannya. Polisi tanya apa yang kalian kerjakan? Apa lagi kata wanita itu, apa pria dan wanita bersama di malam hari untuk belajar bersama? Polisi itu jelas2 geli dengan kata2 wanita itu.
Polisi menunjukkan foto shun Young dan wanita itu mengenalinya. Shun Young pernah marah saat memergoki mereka ciuman.
Kemudian Tae Sung teringat, Tae Sung ingat saat ia membawa Shun Young untuk makan siang dengan orang tuanya. Tae Sung mengatakan sebagai wanita yang akan ia nikahi. Tapi orang tua Tae sung hanya menanggapi dingin.
Tae Sung mengenalkan pacarnya dengan cara paling menyebalkan, namanya Choi Shun Young, sedikit lebih tua dan lulus dari sekolah khusus. Dan akan melanjutkan pekerjaan di perusahaan-nya. Tapi tuan Hong hanya minta Tae Sung makan dan jangan banyak bicara. Tae Sung berkeras, mereka datang untuk membicarakan pernikahan, Tae Ra dan Mo ne kaget.
Tae Sung melanjutkan, dia juga tidak punya orang tua. Tae Ra menyela dan minta maaf pada Shun Young.
Tae Sung berkata lagi, dia tidak akan terluka karena ia tidak punya harga diri.
Tuan Hong minta Taesung diam, tapi Nyonya Shin tersenyum dan minta Tae sung terus bicara, seolah-olah ingin memancing agar Tae sung mengeluarkan semua yang terburuk dari dirinya sendiri. Tae sung juga tidak mau kalah dan berkata kalau pacarnya mirip ibu. Tapi bukan Nyonya shin. Nyonya Shin dengan dingin bertanya, ibu kandungmu? memangnya kau punya? Tae sung membalas, lalu apa aku jatuh dari langit? semua akhirnya bubar.
Setelah hanya Tae Sung dan Shun Young, Tae Sung berkata, kau melihatnya kan, bagaimana aku kalau ada di rumah. Shun young berusaha menasihati Tae Sung. Tae Sung : Jangan ikut campur kau tidak tahu apa-apa. Apa kau mencintaiku? Apa kau mau menikah denganku?
Shun Young berkata karena Tae sung seperti ini, maka ia ingin disamping Tae sung. Tae sung marah, kebaikan Shun Young membuatnya kesal, kau seharusnya tahu, kau pikir untuk apa aku membawamu kesini? jangan pernah muncul di depanku lagi!
Tae Ra muncul dan memanggil adiknya. Tae sung pergi dan Shun Young menangis.
Tae sung ke apartemen dan melihat TKP dimana tubuh Shun Young terjatuh. Tae sung menatap dengan pandangan kosong. Penjaga apartemen ingin menghapus sketsa kapur dari polisi, tapi Tae Sung melarangnya, jangan dihapus. Tae sung jatuh dan terisak, menyentuh garis kapur itu dan tangannya gemetaran, tae sung ingin menyentuh shun young hanya ia tidak dapat. Tae Sung menangis tersedu-sedu, "Ini tidak seharusnya seperti ini"
Gun wook melihat adegan itu, dia ada di dekat situ, tanpa ekspresi ..tanpa simpati..Gun Wook memainkan pemantik apinya lagi.
Flashback untuk menegaskan mengapa Gun wook sangat membenci Haeshin grup :
Malam itu, hujan deras, dan Gun Wook kecil masih menunggu kedinginan bersama anjingnya, orang tua Gun wook dalam perjalanan menjemputnya, mereka kesal, bukankah orang kaya itu janji akan merawat Tae sung baik2. Jika mereka hanya akan mengembalikan anak itu kembali, seharusnya mereka tidak mengambilnya seperti itu. Ibu Gun wook/Tae Sung mendesak suaminya untuk cepat.
Anjing Gun Wook yang kehujanan akhirnya lari, talinya terlepas dari tangan Gun wook kecil dan anjing itu lari ke jalan, tepat ke arah truk orang tua Gun wook yang mendekat..dan terjadi kecelakaan fatal....
Truk orang tua Gun wook terbalik dan mereka berdua tewas seketika, tapi Gun Wook tidak menyadarinya, ia terpaku pada anjingya yang juga mati. Gun Wook minta anjingnya bangun dan tanya mengapa tidak bergerak, dan Gun Wook melepas alat bantu dengar-nya, yang seharusnya untuk ayahnya, dan memasangnya ke telinga anjingnya. Dan punggung Gun Wook yang terus mengeluarkan darah....(I hate this, hate the korean melodramatic tragedies)
Dua bersaudara Jae In dan Won In makan snack bersama di kedai dan mereka melihat berita tentang wanita yang bunuh diri karena dicampakkan kekasihnya yang kaya. Won in dengan bercanda mengingatkan kakaknya jangan mengejar pria kaya, karena bisa saja Jae in berakhir seperti wanita itu.
Jae in tiba2 sadar kalau kejadian bunuh diri itu terjadi di dekat persimpangan dimana ia menabrak seorang pria malam itu dengan mobilnya, tapi Jae in tidak menanggapi kata2 adiknya yang bergumam mungkin saja pria itu ada hubungannya dengan wanita yang mati itu. Jae in menjatuhkan bangau kertas itu dan ia merenung, "Pria itu punya bekas luka di punggungnya, tapi anehnya, tidak terlihat menakutkan."
Paginya, Won In jalan ke halte bus dan ia sadar dompetnya ketinggalan di rumah. Won In menoleh pada pria yang duduk di bangku...Gun Wook...dan berkata ia ingin pinjam uang 1000 won (Rp 10 ribu), tapi pandangan pria itu hanya terpaku pada satu titik dan sama sekali tidak menyadari Won In. Won In kesal akhirnya, ia mencari sendiri di kantong Gun wook, bahkan mencari di celananya! (What? kesempatan!) dan ia menemukan uang, ia mengambilnya dan berjanji akan mengembalikannya. Gun wook hanya melirik saja tanpa reaksi.
Ketika won In naik bus, Won in heran apa yang dilihat pria itu, dia melihat ke seberang jalan, tapi hanya ada gedung kantor Hae Shin.
Hee Joo berpikir kalau bangau kertas dari Gun wook itu adalah pendekatan dan ia mengira Gun wook menyukainya dan merasa Gun wook romantis. Gun wook hanya berkata, kau tidak mengerti artinya ya?
Hee Joo memarahi Da Lim lagi, ia pikir Da Lim menukar pesan dari Gun Wook, dan memaki Da Lim lagi, dan ternyata itu adalah cek yang diberikan Uhm malam itu pada Gun wook (tidak jadi dibakar ternyata). Hee Joo mencari Gun wook, sampai ke ruang ganti pria dan ia menelp Gun Wook, ternyata HP Gun Wook ada di loker (ngomong2 no-nya berapa sih?)
Hee Joo masuk ke kamar mandi dan mematikan shower Gun Wook (what! apa tdk bisa membiarkan Gun wook mandi dg tenang sih..tidak sopan), dan menunjukkan cek itu, apa ini? Gun wook berkata kau pasti tahu apa itu. Hee Joo kesal sekali dan merobek-robek cek itu dan menjatuhkannya ke lantai kamar mandi. Gun wook cuek dan melanjutkan mandinya.
Ada stuntman lain yang melihat kejadian ini. Dia akhirnya mengumpulkan sobekan cek itu dan sutradara juga ikutan dan ingin dapat bagian.
Tae sung tidur di sofa dan terbangun, ia berhalusinasi dan melihat Shun Young memanggilnya untuk makan. Tae Sung memandang Shun Young tidak percaya tapi kemudian bayangan itu hilang.
Tae sung mendatangi kantor Haeshin dan ia ditolak oleh penjaga. Tae sung menerobos masuk dan dikejar oleh penjaga yang tidak mengenalinya. Tae Sung berkeras ia anak presdir Hong, tapi mereka hanya tahu bahwa Presdir Hong cuma punya satu anak laki, yaitu kakak Tae sung.
Tae sung terus lari ke ruang pengumuman dan mengunci dirinya, ia berkata di speaker, Ayah, apa kau mendengar? Kau tahu aku kan? Putramu Hong Tae Sung. Tapi semua pegawai sialan ini tidak tahu siapa aku, jadi aku disini untuk mengatakan pada mereka, Aku anak laki pemilik perusahaan ini!
Tae Sung menambahkan ia akan ke Jepang, jadi hiduplah dengan baik. Jae In diluar dan ia tertarik dengan pengumuman yang terdengar, sementara Presdir Hong merasa geli, "Itu anakku!"
Mo ne menyetir sendirian lagi dan ia berhenti di lampu merah. Tiba2 Gun Wook membuka pintu sampingnya dan langsung duduk. Mo ne kaget, Gun Wook oppa! dan ia senang sekali. Gun wook langsung mengambil alih stir dan membuat Mo Ne terpesona dengan keahlian menyetirnya. (Tapi ngomong2 kok jalannya sepi ya..sedang jalan lain macet, kayanya dialihkan gara2 syuting hehe)
Jae in juga berhenti di lampu merah dan ia mengenali Mo Ne, tapi batal memanggil karena melihat seorang pria bersama Mo Ne. Itu buka tunangan Mo Ne, siapa dia?
Mo Ne mengajak Gun Wook ke kampusnya, Mo ne tanya Gun Wook kuliah dimana? Gun Wook diam saja. Mo Ne berkata, kau tidak kuliah? kakak-ku juga, ia juga tidak menyelesaikan kuliahnya, dan kata2 Mo ne membuat mood Gun Wook berubah. Ia pergi.
Jae in mengunjungi Nyonya shin dan memberikan artefak seperti topeng dan Ny. Shin sangat senang. Tae Ra tanya bagaimana Jae in mengenal Mo Ne, Jae in ternyata diminta oleh Nyonya shin mengajar seni pada Mo Ne. Nyonya shin mengirim keduanya ke Eropa untuk belajar seni selama 6 minggu tahun lalu, Jae in mendampingi Mo ne.
Jae in tanya dimana Mo Ne dan nyonya shin berkata Mo Ne ada di studio seni. Anak itu sering disana jika bosan.
Tae Ra merasa Jae in sopan dan baik. Nyonya shin berkata Uhm akan datang, apa aku perlu memanggil Mo Ne? Tapi tae Ra berkata tidak perlu, dia saja yang mengajak Uhm ke studio.
Setelah Jae in pergi, Tae Ra tanya pada ibunya Jae in berasal dari keluarga mana? Nyonya Shin berkata, bukan orang penting, tapi nyonya Shin senang karena Jae in pintar dan tahu diri.
Jae in mendengar kalau Mo ne ada di studio, maka ia kesana. Jae in sebenarnya ingin tahu siapa pria yang tadi dilihatnya. Maka Jae in datang dengan membawa boneka sebagai pengganti hadiah yang aneh dulu itu.
Jae in tanya siapa pria yang barusan dilihatnya di mobil Mo Ne? Mo ne kaget, ia belum siap mengungkapkan mengenai Gun wook dan spontan menjawab, Kakak! Jae in menegaskan, jadi dia adalah Tae Sung. Mo Ne tidak membantahnya.
Mo Ne melihat ke jamnya dan Jae in sadar, jadi ia pergi. Ketika di luar, Jae in melihat Gun Wook masuk ke studio. Jae in mengira itu Tae Sung, jadi Jae in melihat dengan pandangan tertarik.
Gun wook masuk dan melihat Mo ne menari, Mo ne menyadari kehadiran Gun wook, ia menarik Gun wook ikut menari, sayang cuma sebentar, padahal masih pingin melihat Gun wook nari lagi..
Bel berbunyi, Mo Ne melihat ke monitor, ternyata kakaknya, Tae Ra dan Uhm! Mo Ne gugup dan mendorong Gun Wook masuk ke kamar lain dan menutup pintu tepat saat Tae Ra dan Uhm Se Joong masuk!
Mo Ne mencoba pura2 tidak ada apa2. Tapi tidak akan luput dari pengamatan Tae Ra yang tajam. Karena Mo Ne gugup dan bahkan menumpahkan jus. Mo ne berkata mereka harus keluar, terdengar bunyi dari dalam ruang itu. Mo Ne yang polos, terlihat kaget. Sampai menjatuhkan gelas dan melukai tangannya.
Tae Ra mendekati ruangan itu dan mau membuka pintu, tapi Gun Wook sudah mendahuluinya dan keluar. Gun wook dengan tenang berkata pada Tae Ra, "Kita bertemu lagi." Gun Wook berkata pada Mo Ne, kau ternyata tidak punya harmonika, jadi kita harus menunda "pelajaran" kita (harmonika? mengapa bukan flute? ^_^) Uhm se Joong menerima alasan itu.
Tae Ra minta Mo Ne dan Uhm tinggal dan ia mengejar "guru" musik itu. Tae Ra mengejar Gun wook di lift dan ingin tahu mengapa Gun wook kesini dan mengapa terus muncul di sekitar Mo Ne.
Percakapan keduanya menambah ketegangan saja...
Gun Wook: Karena aku ingin bertemu denganmu. (kata2 ini bisa diartikan aku merindukan-mu juga astaga...) Tae Ra kaget. Gun wook menambahkan, karena..tidak mudah melupakan orang yang menyakitimu (bisa berarti ganda, menyakiti fisik dan hati..), ini mukaku, Gun Wook menunjukkan pipinya, kau tidak salah paham kan?
Awalnya Tae Ra memang mendengar kata2 Gun Wook dengan "arti" lain, tapi mendengar nada mengejek dari pertanyaan Gun Wook, Tae Ra ngamuk dan bermaksud menampar Gun Wook lagi, ia merasa terhina. Gun Wook menangkap tangan Tae Ra dan berkata, terasa hangat.
Mo ne lari dan berkata agar kakaknya tidak salah paham, Mo Ne melepaskan diri dari Tae Ra dan ikut masuk ke dalam lift dengan Gun Wook. Tae Ra menunggu dan ingin tahu dimana lift berhenti.
Mo Ne mulai minta maaf lagi untuk kakaknya. Gun Wook tanya mengenai Uhm Se Joong, dia executive direktur perusahaan besar, kan? Mo ne berkata ia minta maaf. Gun Wook menjawab, itu bukan masalah, kita tidak kencan kan?
Gun Wook keluar, dia tidak menunggu lift sampai lantai dasar. Tapi sampai lantai 10. Gun wook berhenti sejenak, dan berkata dengan lembut, Mo Ne temuilah pria yang baik. Seseorang yang hanya akan melihat dirimu.
Kalimat itu dan juga nada suara Gun Wook membuat Mo Ne melangkah mendekatinya. Gun Wook melihat ke jari Mo ne yang berdarah dan mengangkatnya seperti akan mengisap jari Mo ne yang berdarah, tapi tidak jadi dan berkata, aku tidak harus melakukan ini. Maaf, mintalah pacarmu untuk membalutnya untuk-mu.
Dasar lihai, Gun Wook sudah memperhitungkan ini, ia so pasti akan mendapatkan hati Mo ne. Mo Ne yang muda, polos, tanpa pengalaman, langsung jatuh ke pelukan Gun Wook. Gun Wook memeluk Mo ne dengan sorot mata kemenangan.
Tae Ra muncul tepat saat mereka berpelukan. Keduanya berpandangan, Gun Wook melihat tepat ke mata Tae Ra. Tae Ra langsung menarik Mo Ne dari pelukan Gun Wook dengan marah.
Sementara itu, Jae in menunggu di cafe di depan studio. Ia menunggu Gun Wook yang ia kira Tae Sung. Begitu orangnya muncul, Jae in langsung membeli kopi dan lari keluar, ia lari mendahului Gun Wook dari sisi lain cafe, saat GunWook hampir mendekat, Jae in jalan dari arah berlawanan dan "tanpa sengaja" menumpahkan kopinya ke kemeja Gun Wook.
Jae in langsung minta maaf dan menggunakan kesempatan ini untuk pura2 mengenali Gun Wook, kau Hong Tae sung, kan? Gun Wook melihat Jae in dengan pandangan bingung, dan Jae in menjelaskan ia melihat Gun Wook di mobil dengan Mo ne, yang berkata kalau kau adalah kakaknya, Tae sung.
Jae in memberikan kartu namanya dan mengenalkan dirinya, mencoba akrab. Tapi Gun Wook tidak mempedulikannya, "Tidak apa" lalu Gun Wook berjalan pergi.
President Hong dan Nyonya Shin sampai di hotel. Mereka disambut oleh manager hotel. Tae Ra dan So Dam juga ada. So Dam langsung lari ke gendongan kakeknya, Kakek! Tuan Hong tertawa, So Dam, kau tidak nakal, kan? Tuan Hong minta semua staf Hotel kembali kerja. Ny. Shin menanyakan suami Tae Ra. Tae Ra berkata suaminya ada sidang penting. Ny. Hong mendesah ia ingin bertemu menantunya, sudah lama tidak bertemu.
Nyonya Shin menanyakan Mo Ne, apa dia bersama Uhm-sshi? Tae Ra membenarkan, iya mereka akan datang. Ibunya tanya apa Mo ne suka dengan hadiah yacht-nya? (gile..hadiah aja yacht bo!) Tae Ra menjawab, Mo Ne suka tapi sekarang kelihatannya Mo ne tidak enak badan. Ayahnya langsung tanya, tidak enak badan? Mengapa? (kelihatan di sini, Tae Ra hanya menyenangkan kedua ortunya saja, dia juga tampaknya kesepian dalam pernikahannya, aku ngga sabar lihat scene Tae Ra and Gun Wook hehehe..)
Mo Ne menyetir sendirian dan di tengah jalan ia lihat ambulance, ternyata itu ambulance untuk menolong artis Choi Hee Joo, yang pingsan setelah kecelakaan parasut. Gun Wook ada di lokasi, ia istirahat. Sutradara Hyun lari2 mendatanginya dengan kotak obat. Sutradara cemas sekali dan tanya apa yang terjadi, kelihatan mereka teman dekat dan sudah lama kenal. Gun wook berkata ia tidak apa2, ini juga bukan pertama kali ia kecelakaan.
Sutradara berkata, aku mencemaskanmu, apa ada yang memotong talinya? sutradara bertanya sambil membalut dan membubuhkan betadine/ tie tai yu ching kayanya ke tangan Gun wook. Da Lim merasa bersalah dan ia jalan mendekat.
Gun wook melihat ke arah Dalim, mungkin talinya sudah tua. sutradara heran, bukankah kau sendiri yang memeriksa talinya? Gun Wook berseloroh, jadi aku sendiri yang memotong talinya, gitu? Bukan kata sutradara, aku cuma khawatir, ketika melihatmu jatuh, aku seperti akan mati. Leherku sakit sekali, ahh kita harus memeriksa semua alat2 kita. Sutradara lalu pergi setelah Gun wook menolak ikut. (well, they're really best buddies). Sutradara berteriak agar Gun wook menyusul ke tempat makan.
Da Lim mendekat. Gun wook dengan santai berkata mereka berdua hidup. Da Lim minta maaf. Gun Wook : Kau merasa lega? Da Lim mengiyakan dan ia merasa bersalah karena melakukan tanpa memikirkan akibatnya. Gun Wook tersenyum, kami tidak apa2. Saat Da Lim akan pergi, Gun wook memberikan kotak kecil pada Da Lim. Berikan ini padanya. Da Lim heran, memberikan ini pada Choi Hee Joo? bukankah kau tidak menyukainya? Da Lim pergi sambil merengut (ehm..apa Da Lim suka dg Gun Wook juga?) Setelah itu, Da Lim membuka kotak itu, isinya...bangau kertas. (gara2 Gun Wook, aku kembali ke habit lamaku, membuat bangau kapanpun aku menemukan kertas haha...)
Jae In ke bandara, ia memutuskan pulang. Jae in menelpon adiknya, dan berkata akan kembali ke Seoul. Adiknya heran, jadi kau tidak ke pesta ulang tahun? lalu siapa itu..Hong Tae..bukankah kau akan menemui pria dari grup Haeshin itu. Jae in tidak sadar kalau ia melewati Hong Tae Sung! (K drama klise, pasal 5)
Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah untuk merayakan ulang tahun Mo Ne. Tuan Uhm datang sendirian (wajahnya nyebelin bgt). Ibu Mo Ne heran mengapa putrinya tidak datang dan Uhm datang sendiri, kalian bertengkar ya? President Hong langsung minta Mo ne ditelp.
Mo ne duduk sendirian di bangku di jalanan sepi. Gun wook melihatnya. Mo Ne sedang menulis sesuatu di tanah sambil mendengar musik. (Tatapan Gun Wook ke arah Mo ne itu seperti sengaja akan "memangsa" Mo ne, emang sengaja..a piece of cake ...menurut Gun wook) Gun wook langsung duduk di sampingnya, dan tanya kau sedang apa?
Mo Ne spontan menoleh : Gun wook oppa! hehe dari panggilan paman setelah scene di kamar mandi itu jadi ganti oppa ya...Apa kau skydiving hari ini?
Mo Ne tanya Gun wook pergi dengan siapa? Gun wook seperti ingin memanasi, menjawab dengan seorang artis. Mo Ne tanya, Choi Hee Joo? Mo Ne tidak suka. GunWook tanya siapa? Mo ne menjawab, orang2 dewasa...Ulang tahunku jadi rusak. (sepertinya Mo Ne ini tahu kalau Uhm ada main dengan Choi hee Joo)
Gun wook berkata, jadi kau ulang tahun? Dia berbalik dan berjalan ke semak bunga, mencabut bunga, berlutut di depan Mo Ne dan memberikan bunga itu sebagai hadiah. Mo ne tersenyum, apa ini? Gun Wook berkata, kau bilang ini ulang tahunmu kan, aku tidak tahu berapa umurmu. Apa...dua cukup? Mo ne tersipu (yah jelas..). Kau tidak mau meniupnya? tanya Gun Wook. Mo ne meniup bunga itu, pura2 lilin.
Tiba2 Hong Tae Sung datang, apa yang kau lakukan di sana? Mo ne kaget dan berdiri, kakak! Tae Sung melihat ke arah Gun Wook dengan pandangan kurang suka, Apa yang kau inginkan tanya Tae Sung? Apa yang kau lakukan pada adikku?
Mo Ne minta maaf pada Gun Wook, Kak Gun Wook, maaf aku pergi dulu. Gun Wook dan Tae Sung saling memandang, kemudian mereka pergi.
Saat Tae Sung melewati Gun Wook, kilatan ingatan melintas ..Gun Wook kecil menunggu di tengah hujan, Tuan Hong keluar dan mengajak anaknya masuk, Gun Wook kecil menjawab, Iya Ayah. Tapi yang diajak masuk ternyata anak lain dari dalam mobil, Gun Wook tidak diacuhkan.
Tae sung berbalik memandang Gun Wook, Mo Ne berkata : Oppa, ada apa? Tae Sung menjawab, ah tidak, ini ulang tahunmu kan. Gun Wook mematahkan bunga dan menjatuhkannya ke tanah.
Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah itu. Gun Wook melihat dari luar ruangan sambil menggenggam pemantik api, pandangannya terlihat benci. (isi hati Gun Wook : tunggu saja...jika saatnya tiba.) Selesai tiup lilin dan bersulang. Ibu Mo Ne memberi nasihat agar Mo Ne jangan membuat mereka cemas. Tae Ra juga mengancam adiknya, jika ini terulang kau akan berurusan dengannya.
Tae Sung mengeluh, kapan mulai makan. Tuan Hong berkata pada Tae Sung mengapa tidak memberi tahu kalau akan datang. Nyonya Shin berkata ia yang memanggilnya. Tuan Hong heran. Nyonya shin berkata, bukankah dia keluarga kita juga, mengapa kau selalu membuatnya sebagai anak diluar nikahmu? Aku yang memintanya untuk makan bersama. (Nyonya shin ini sengaja nyindir, omong anak diluar nikah terus).
Tae sung menanyakan mengenai Uhm, apa dia tunanganmu? tanya-nya pada Mo Ne. Mo Ne diam saja, tapi mengangguk. Uhm berdiri memberi salam, Halo.
Tae Sung berkata, ayah, kau ini berlebihan. Meskipun dia putra tertua grup Chung Soo. Bagaimana kau bisa menyerahkan Mo Ne pada pria setua itu? Bagaimana kalau Mo Ne lari? Kau tidak punya hati.
Tae Ra : Tae Sung!!
Nyonya shin kesal, kau ini kenapa? Kae bertingkah layaknya preman, rendahan. Tae sung menjawab dingin Apa darah bisa mengalir ke tempat lain? Darah rendahan.
Tuan Hong juga kesal, tutup mulutmu, diam dan makan, atau pergi saja. Tae sung langsung berdiri, aku akan pergi dari sini. Tae sung memandang adiknya, Selamat Ulang Tahun! Mone berdiri, aku ikut denganmu!
Uhm berdiri dan mencoba mencegah Mo ne, tapi Mo Ne mengibaskan tangan Uhm dan pergi. Tae Ra berteriak, Mo ne! Mo Ne berkata, ini paling buruk..aku tidak akan pernah mendapat pesta ulang tahun seperti ini.
Uhm juga akhirnya pergi. Semua keluarga Hong masuk mobil mereka dan pergi. Nyonya Shin mengeluh pada suaminya, dia belum berubah sedikitpun, kau seharusnya tidak perlu mengurusnya. Tuan Hong membela Tae Sung, bagaimanapun dia anaknya, dan ia tidak akan membiarkan Tae Sung hidup seperti itu.
Gun wook berdiri di tepi jalan dan memandang mobil2 keluarga Hong. Tae Sung sendirian, Tae Ra dengan Mo Ne, Tuan dan Nyonya Hong sendiri.
Tae Ra melewati GunWook dan Mo Ne langsung menoleh ke arah Gun Wook, Tae Ra kesal, Jangan melihatnya, dia benar2 membuatku kesal. Tae Ra ingat saat Gun Wook memegang bajunya dan mengambil rambut dari baju Tae Ra (ralat, ep 1 aku pikir itu benang, salah lihat, ternyata rambut hehe..cuma scene pendek tapi terkenang ) Tae Ra spontan memegang dadanya dan merasakan perasaan aneh.
Detektif Lee dan seniornya ada di bandara. Mereka menunggu pacar Choi shun Young yang bunuh diri itu, dia ada di penerbangan ke seoul sekarang. Ternyata pacar Choi shun Young adalah Tae sung! (wow..Gun Wook benar2 lihai..). Gun wook juga tiba di Seoul di hari yang sama, saat kedua detektif itu melewatinya dan menuju ke arah Tae Sung, Ini kau kan? Gun Wook sempat berhenti sebentar dan berbalik, ia memastikan polisi membawa Tae Sung, dan Gun wook tersenyum dingin.
Gun Wook pulang ke apartemennya dan ia masuk ke kamar rahasia. Ternyata di dinding ada data-data grup Haeshin lengkap. (wah ini freak banget..kaya psycho killer). Benar2 lengkap, semua anggota keluarga Hong dengan orang2 yang ada hubungan dengan mereka.
Gun Wook menyalakan voice mailnya, ada pesan masuk, "Gun Wook..aku sudah mengirimkan materi yang kau minta lewat e-mail, Haeshin Grup sedang melaksanakan konstruksi untuk Kerajaan Kuwait kerja sama dengan Sparky, Jika kau ingin mencoba Sparky...kontak aku." (See..semua tidak ada yang kebetulan, hmm..interesting)
Gun wook pergi ke kamar mandi dan membuka perban di tangannya. Ia ingat saat ulang tahun di keluarga Hong, semua menyanyi happy birthday untuknya, dan ia menikmati taart-nya yang lezat, kemudian Tuan Hong marah saat menerima laporan DNa, Tuan Hong marah pada anak buahnya dan mengusir Gun Wook beserta anjing dan barang2nya. Gun Wook kecil menangis dan menggedor pintu, aku Hong Tae sung...buka..bukakan!!
Gun Wook terus menunggu di luar kedinginan.
Malamnya, Tuan Hong pulang dan ia mengajak Tae sung masuk. Gun Wook kecil spontan berdiri ya ayah. Tuan Hong marah pada anak buahnya, kau tidak mengembalikannya? Anak buahnya menjawab, orang tuanya akan menjemputnya. Tae Sung asli diajak masuk dan sekilas ia memandang Gun Wook. Gun Wook kecil menyusul tapi dihalangi anak buah Tuan Hong, dan mendorong Gun Wook ke atas lemari kaca. sehingga punggungnya luka dan luka itu tetap ada sampai ia dewasa meninggalkan kenangan yang sangat pahit.
Pria itu memarahi Gun Wook, kau ini kenapa, sebentar lagi orang tuamu akan menjemputmu. Gun Wook tanya, ayah ibuku yang sebenarnya? Kenapa kau berbohong padaku? Gun Wook mengambil anjingnya dan lari. Pria itu teriak, hei kau mau kemana...
Hong Tae sung dibawa ke kantor polisi dan diperiksa.
Tae Sung terpukul sekali saat tahu Choi shun Young sudah bunuh diri. Polisi tanya apa yang dilakukan Tae sung setelah meninggalkan rumah? Tae sung tidak menjawab dan tatapannya kosong. Pacar Tae sung datang. Tae Sung tetap diam. Pacar Tae sung mengajukan alibi, saat itu Tae sung bersama dengannya. Polisi tanya apa yang kalian kerjakan? Apa lagi kata wanita itu, apa pria dan wanita bersama di malam hari untuk belajar bersama? Polisi itu jelas2 geli dengan kata2 wanita itu.
Polisi menunjukkan foto shun Young dan wanita itu mengenalinya. Shun Young pernah marah saat memergoki mereka ciuman.
Kemudian Tae Sung teringat, Tae Sung ingat saat ia membawa Shun Young untuk makan siang dengan orang tuanya. Tae Sung mengatakan sebagai wanita yang akan ia nikahi. Tapi orang tua Tae sung hanya menanggapi dingin.
Tae Sung mengenalkan pacarnya dengan cara paling menyebalkan, namanya Choi Shun Young, sedikit lebih tua dan lulus dari sekolah khusus. Dan akan melanjutkan pekerjaan di perusahaan-nya. Tapi tuan Hong hanya minta Tae Sung makan dan jangan banyak bicara. Tae Sung berkeras, mereka datang untuk membicarakan pernikahan, Tae Ra dan Mo ne kaget.
Tae Sung melanjutkan, dia juga tidak punya orang tua. Tae Ra menyela dan minta maaf pada Shun Young.
Tae Sung berkata lagi, dia tidak akan terluka karena ia tidak punya harga diri.
Tuan Hong minta Taesung diam, tapi Nyonya Shin tersenyum dan minta Tae sung terus bicara, seolah-olah ingin memancing agar Tae sung mengeluarkan semua yang terburuk dari dirinya sendiri. Tae sung juga tidak mau kalah dan berkata kalau pacarnya mirip ibu. Tapi bukan Nyonya shin. Nyonya Shin dengan dingin bertanya, ibu kandungmu? memangnya kau punya? Tae sung membalas, lalu apa aku jatuh dari langit? semua akhirnya bubar.
Setelah hanya Tae Sung dan Shun Young, Tae Sung berkata, kau melihatnya kan, bagaimana aku kalau ada di rumah. Shun young berusaha menasihati Tae Sung. Tae Sung : Jangan ikut campur kau tidak tahu apa-apa. Apa kau mencintaiku? Apa kau mau menikah denganku?
Shun Young berkata karena Tae sung seperti ini, maka ia ingin disamping Tae sung. Tae sung marah, kebaikan Shun Young membuatnya kesal, kau seharusnya tahu, kau pikir untuk apa aku membawamu kesini? jangan pernah muncul di depanku lagi!
Tae Ra muncul dan memanggil adiknya. Tae sung pergi dan Shun Young menangis.
Tae sung ke apartemen dan melihat TKP dimana tubuh Shun Young terjatuh. Tae sung menatap dengan pandangan kosong. Penjaga apartemen ingin menghapus sketsa kapur dari polisi, tapi Tae Sung melarangnya, jangan dihapus. Tae sung jatuh dan terisak, menyentuh garis kapur itu dan tangannya gemetaran, tae sung ingin menyentuh shun young hanya ia tidak dapat. Tae Sung menangis tersedu-sedu, "Ini tidak seharusnya seperti ini"
Gun wook melihat adegan itu, dia ada di dekat situ, tanpa ekspresi ..tanpa simpati..Gun Wook memainkan pemantik apinya lagi.
Flashback untuk menegaskan mengapa Gun wook sangat membenci Haeshin grup :
Malam itu, hujan deras, dan Gun Wook kecil masih menunggu kedinginan bersama anjingnya, orang tua Gun wook dalam perjalanan menjemputnya, mereka kesal, bukankah orang kaya itu janji akan merawat Tae sung baik2. Jika mereka hanya akan mengembalikan anak itu kembali, seharusnya mereka tidak mengambilnya seperti itu. Ibu Gun wook/Tae Sung mendesak suaminya untuk cepat.
Anjing Gun Wook yang kehujanan akhirnya lari, talinya terlepas dari tangan Gun wook kecil dan anjing itu lari ke jalan, tepat ke arah truk orang tua Gun wook yang mendekat..dan terjadi kecelakaan fatal....
Truk orang tua Gun wook terbalik dan mereka berdua tewas seketika, tapi Gun Wook tidak menyadarinya, ia terpaku pada anjingya yang juga mati. Gun Wook minta anjingnya bangun dan tanya mengapa tidak bergerak, dan Gun Wook melepas alat bantu dengar-nya, yang seharusnya untuk ayahnya, dan memasangnya ke telinga anjingnya. Dan punggung Gun Wook yang terus mengeluarkan darah....(I hate this, hate the korean melodramatic tragedies)
Dua bersaudara Jae In dan Won In makan snack bersama di kedai dan mereka melihat berita tentang wanita yang bunuh diri karena dicampakkan kekasihnya yang kaya. Won in dengan bercanda mengingatkan kakaknya jangan mengejar pria kaya, karena bisa saja Jae in berakhir seperti wanita itu.
Jae in tiba2 sadar kalau kejadian bunuh diri itu terjadi di dekat persimpangan dimana ia menabrak seorang pria malam itu dengan mobilnya, tapi Jae in tidak menanggapi kata2 adiknya yang bergumam mungkin saja pria itu ada hubungannya dengan wanita yang mati itu. Jae in menjatuhkan bangau kertas itu dan ia merenung, "Pria itu punya bekas luka di punggungnya, tapi anehnya, tidak terlihat menakutkan."
Paginya, Won In jalan ke halte bus dan ia sadar dompetnya ketinggalan di rumah. Won In menoleh pada pria yang duduk di bangku...Gun Wook...dan berkata ia ingin pinjam uang 1000 won (Rp 10 ribu), tapi pandangan pria itu hanya terpaku pada satu titik dan sama sekali tidak menyadari Won In. Won In kesal akhirnya, ia mencari sendiri di kantong Gun wook, bahkan mencari di celananya! (What? kesempatan!) dan ia menemukan uang, ia mengambilnya dan berjanji akan mengembalikannya. Gun wook hanya melirik saja tanpa reaksi.
Ketika won In naik bus, Won in heran apa yang dilihat pria itu, dia melihat ke seberang jalan, tapi hanya ada gedung kantor Hae Shin.
Hee Joo berpikir kalau bangau kertas dari Gun wook itu adalah pendekatan dan ia mengira Gun wook menyukainya dan merasa Gun wook romantis. Gun wook hanya berkata, kau tidak mengerti artinya ya?
Hee Joo memarahi Da Lim lagi, ia pikir Da Lim menukar pesan dari Gun Wook, dan memaki Da Lim lagi, dan ternyata itu adalah cek yang diberikan Uhm malam itu pada Gun wook (tidak jadi dibakar ternyata). Hee Joo mencari Gun wook, sampai ke ruang ganti pria dan ia menelp Gun Wook, ternyata HP Gun Wook ada di loker (ngomong2 no-nya berapa sih?)
Hee Joo masuk ke kamar mandi dan mematikan shower Gun Wook (what! apa tdk bisa membiarkan Gun wook mandi dg tenang sih..tidak sopan), dan menunjukkan cek itu, apa ini? Gun wook berkata kau pasti tahu apa itu. Hee Joo kesal sekali dan merobek-robek cek itu dan menjatuhkannya ke lantai kamar mandi. Gun wook cuek dan melanjutkan mandinya.
Ada stuntman lain yang melihat kejadian ini. Dia akhirnya mengumpulkan sobekan cek itu dan sutradara juga ikutan dan ingin dapat bagian.
Tae sung tidur di sofa dan terbangun, ia berhalusinasi dan melihat Shun Young memanggilnya untuk makan. Tae Sung memandang Shun Young tidak percaya tapi kemudian bayangan itu hilang.
Tae sung mendatangi kantor Haeshin dan ia ditolak oleh penjaga. Tae sung menerobos masuk dan dikejar oleh penjaga yang tidak mengenalinya. Tae Sung berkeras ia anak presdir Hong, tapi mereka hanya tahu bahwa Presdir Hong cuma punya satu anak laki, yaitu kakak Tae sung.
Tae sung terus lari ke ruang pengumuman dan mengunci dirinya, ia berkata di speaker, Ayah, apa kau mendengar? Kau tahu aku kan? Putramu Hong Tae Sung. Tapi semua pegawai sialan ini tidak tahu siapa aku, jadi aku disini untuk mengatakan pada mereka, Aku anak laki pemilik perusahaan ini!
Tae Sung menambahkan ia akan ke Jepang, jadi hiduplah dengan baik. Jae In diluar dan ia tertarik dengan pengumuman yang terdengar, sementara Presdir Hong merasa geli, "Itu anakku!"
Mo ne menyetir sendirian lagi dan ia berhenti di lampu merah. Tiba2 Gun Wook membuka pintu sampingnya dan langsung duduk. Mo ne kaget, Gun Wook oppa! dan ia senang sekali. Gun wook langsung mengambil alih stir dan membuat Mo Ne terpesona dengan keahlian menyetirnya. (Tapi ngomong2 kok jalannya sepi ya..sedang jalan lain macet, kayanya dialihkan gara2 syuting hehe)
Jae in juga berhenti di lampu merah dan ia mengenali Mo Ne, tapi batal memanggil karena melihat seorang pria bersama Mo Ne. Itu buka tunangan Mo Ne, siapa dia?
Mo Ne mengajak Gun Wook ke kampusnya, Mo ne tanya Gun Wook kuliah dimana? Gun Wook diam saja. Mo Ne berkata, kau tidak kuliah? kakak-ku juga, ia juga tidak menyelesaikan kuliahnya, dan kata2 Mo ne membuat mood Gun Wook berubah. Ia pergi.
Jae in mengunjungi Nyonya shin dan memberikan artefak seperti topeng dan Ny. Shin sangat senang. Tae Ra tanya bagaimana Jae in mengenal Mo Ne, Jae in ternyata diminta oleh Nyonya shin mengajar seni pada Mo Ne. Nyonya shin mengirim keduanya ke Eropa untuk belajar seni selama 6 minggu tahun lalu, Jae in mendampingi Mo ne.
Jae in tanya dimana Mo Ne dan nyonya shin berkata Mo Ne ada di studio seni. Anak itu sering disana jika bosan.
Tae Ra merasa Jae in sopan dan baik. Nyonya shin berkata Uhm akan datang, apa aku perlu memanggil Mo Ne? Tapi tae Ra berkata tidak perlu, dia saja yang mengajak Uhm ke studio.
Setelah Jae in pergi, Tae Ra tanya pada ibunya Jae in berasal dari keluarga mana? Nyonya Shin berkata, bukan orang penting, tapi nyonya Shin senang karena Jae in pintar dan tahu diri.
Jae in mendengar kalau Mo ne ada di studio, maka ia kesana. Jae in sebenarnya ingin tahu siapa pria yang tadi dilihatnya. Maka Jae in datang dengan membawa boneka sebagai pengganti hadiah yang aneh dulu itu.
Jae in tanya siapa pria yang barusan dilihatnya di mobil Mo Ne? Mo ne kaget, ia belum siap mengungkapkan mengenai Gun wook dan spontan menjawab, Kakak! Jae in menegaskan, jadi dia adalah Tae Sung. Mo Ne tidak membantahnya.
Mo Ne melihat ke jamnya dan Jae in sadar, jadi ia pergi. Ketika di luar, Jae in melihat Gun Wook masuk ke studio. Jae in mengira itu Tae Sung, jadi Jae in melihat dengan pandangan tertarik.
Gun wook masuk dan melihat Mo ne menari, Mo ne menyadari kehadiran Gun wook, ia menarik Gun wook ikut menari, sayang cuma sebentar, padahal masih pingin melihat Gun wook nari lagi..
Bel berbunyi, Mo Ne melihat ke monitor, ternyata kakaknya, Tae Ra dan Uhm! Mo Ne gugup dan mendorong Gun Wook masuk ke kamar lain dan menutup pintu tepat saat Tae Ra dan Uhm Se Joong masuk!
Mo Ne mencoba pura2 tidak ada apa2. Tapi tidak akan luput dari pengamatan Tae Ra yang tajam. Karena Mo Ne gugup dan bahkan menumpahkan jus. Mo ne berkata mereka harus keluar, terdengar bunyi dari dalam ruang itu. Mo Ne yang polos, terlihat kaget. Sampai menjatuhkan gelas dan melukai tangannya.
Tae Ra mendekati ruangan itu dan mau membuka pintu, tapi Gun Wook sudah mendahuluinya dan keluar. Gun wook dengan tenang berkata pada Tae Ra, "Kita bertemu lagi." Gun Wook berkata pada Mo Ne, kau ternyata tidak punya harmonika, jadi kita harus menunda "pelajaran" kita (harmonika? mengapa bukan flute? ^_^) Uhm se Joong menerima alasan itu.
Tae Ra minta Mo Ne dan Uhm tinggal dan ia mengejar "guru" musik itu. Tae Ra mengejar Gun wook di lift dan ingin tahu mengapa Gun wook kesini dan mengapa terus muncul di sekitar Mo Ne.
Percakapan keduanya menambah ketegangan saja...
Gun Wook: Karena aku ingin bertemu denganmu. (kata2 ini bisa diartikan aku merindukan-mu juga astaga...) Tae Ra kaget. Gun wook menambahkan, karena..tidak mudah melupakan orang yang menyakitimu (bisa berarti ganda, menyakiti fisik dan hati..), ini mukaku, Gun Wook menunjukkan pipinya, kau tidak salah paham kan?
Awalnya Tae Ra memang mendengar kata2 Gun Wook dengan "arti" lain, tapi mendengar nada mengejek dari pertanyaan Gun Wook, Tae Ra ngamuk dan bermaksud menampar Gun Wook lagi, ia merasa terhina. Gun Wook menangkap tangan Tae Ra dan berkata, terasa hangat.
Mo ne lari dan berkata agar kakaknya tidak salah paham, Mo Ne melepaskan diri dari Tae Ra dan ikut masuk ke dalam lift dengan Gun Wook. Tae Ra menunggu dan ingin tahu dimana lift berhenti.
Mo Ne mulai minta maaf lagi untuk kakaknya. Gun Wook tanya mengenai Uhm Se Joong, dia executive direktur perusahaan besar, kan? Mo ne berkata ia minta maaf. Gun Wook menjawab, itu bukan masalah, kita tidak kencan kan?
Gun Wook keluar, dia tidak menunggu lift sampai lantai dasar. Tapi sampai lantai 10. Gun wook berhenti sejenak, dan berkata dengan lembut, Mo Ne temuilah pria yang baik. Seseorang yang hanya akan melihat dirimu.
Kalimat itu dan juga nada suara Gun Wook membuat Mo Ne melangkah mendekatinya. Gun Wook melihat ke jari Mo ne yang berdarah dan mengangkatnya seperti akan mengisap jari Mo ne yang berdarah, tapi tidak jadi dan berkata, aku tidak harus melakukan ini. Maaf, mintalah pacarmu untuk membalutnya untuk-mu.
Dasar lihai, Gun Wook sudah memperhitungkan ini, ia so pasti akan mendapatkan hati Mo ne. Mo Ne yang muda, polos, tanpa pengalaman, langsung jatuh ke pelukan Gun Wook. Gun Wook memeluk Mo ne dengan sorot mata kemenangan.
Tae Ra muncul tepat saat mereka berpelukan. Keduanya berpandangan, Gun Wook melihat tepat ke mata Tae Ra. Tae Ra langsung menarik Mo Ne dari pelukan Gun Wook dengan marah.
Sementara itu, Jae in menunggu di cafe di depan studio. Ia menunggu Gun Wook yang ia kira Tae Sung. Begitu orangnya muncul, Jae in langsung membeli kopi dan lari keluar, ia lari mendahului Gun Wook dari sisi lain cafe, saat GunWook hampir mendekat, Jae in jalan dari arah berlawanan dan "tanpa sengaja" menumpahkan kopinya ke kemeja Gun Wook.
Jae in langsung minta maaf dan menggunakan kesempatan ini untuk pura2 mengenali Gun Wook, kau Hong Tae sung, kan? Gun Wook melihat Jae in dengan pandangan bingung, dan Jae in menjelaskan ia melihat Gun Wook di mobil dengan Mo ne, yang berkata kalau kau adalah kakaknya, Tae sung.
Jae in memberikan kartu namanya dan mengenalkan dirinya, mencoba akrab. Tapi Gun Wook tidak mempedulikannya, "Tidak apa" lalu Gun Wook berjalan pergi.
No comments:
Post a Comment