Gun Wook, Jae In dan Mo Ne akhirnya duduk bersama. Jae In senang sekali karena merasa ia berhasil membuat sesuatu yang baik, membuat "kakak-beradik" itu bertemu, mengingat hubungan keluarga mereka yang setahu Jae In tidak terlalu baik. Jae In bahkan berkomentar kalau Gun Wook dan Mo Ne itu mirip.
Gun Wook melihat ke arah Mo Ne yang langsung menunduk, Apa..kami mirip? Jae in membenarkan, ia bahkan mengusulkan untuk mengundang Tuan Uhm juga (woi lady..you're just too far..). Jae In tanya apa "TAe Sung" sudah bertemu Tuan Uhm. Gun Wook mengiyakan dan berkata kalau Uhm adalah pria yang akan menikahi Mo Ne.
Mo Ne tidak tahan lagi dan tanpa berpikir langsung berkata, Kak! Aku..Kak aku tidak akan menikah dengan Tuan Uhm. Aku sudah berkata pada ayah kalau aku ingin menikah dengan mu. Bukan orang lain, tapi kau!
Jae In kaget apa maksud Mo Ne, siapa kakak yang dimaksud? Mo Ne terus saja berbicara pada Gun Wook bahwa ia tidak akan melepaskan Gun Wook dan mohon agar Gun Wook mengangkat telp-nya. Mo ne juga minta maaf pada Jae In kalau sebenarnya ia bohong waktu itu. Orang itu bukan kakaknya tapi adalah pria yang dicintainya, "Dia adalah orang yang kucintai, Shim Gun Wook. Maafkan aku."
Jae In kaget dan kemudian marah, ia sudah ditipu mentah2 oleh pria ini. "Jadi selama ini kau bohong padaku bahwa kau bukan Hong Tae sung?" Gun Wook menjawab dengan dingin, kalau ia tidak bohong, Jae In-lah yang "berpikir" ia adalah Tae Sung dan Gun Wook tidak berniat membenarkannya karena Jae In sepertinya ingin aku ini benar2 adalah Tae sung, jadi ia ikut saja. Jae In marah besar. Gun Wook hanya menertawakan-nya.
Jae In : Apa yang lucu? Kau senang? Laki-laki ini benar2 brengsek! Jae In langsung pergi. Mo Ne bingung dan Gun Wook permisi mengejar Jae In.
Gun Wook menarik lengan Jae In (KDrama manhood ..) yang langsung dikibaskan oleh Jae In. Gun Wook hanya berkata kalau Jae In yang memulai duluan, Gun Wook terus terang, ia tahu Jae In mengikutinya, sengaja menumpahkan kopi, sengaja memberi kartu nama agar ditelp, dsb. Jae In yang memulai, jadi mengapa ia marah.
Jae In mengatakan semuanya, ia marah karena ia pikir Gun Wook benar2 Tae Sung putra ke-dua grup Hae shin. Gun Wook tanya, jadi karena aku bukan Hong Tae sung, kau merasa jadi korban?
Jae In marah, tapi sebenarnya ia lebih marah pada dirinya sendiri, dan ia juga mengingatkan Gun Wook agar tidak mendekati Mo Ne dengan motif yang sama. Gun Wook menasihati Jae In agar berhenti, berhentilah sampai disini. Jae In dengan keras kepala menolaknya, "Who the hell are U?"
Hong Tae Ra menatap cermin dan teringat kata-kata Gun Wook ketika di restaurant. Tentang cinta pertama. Ia baru sadar ketika ponselnya bunyi, dari Ibunya. Ibunya ingin Tae Ra menemuinya. Saat akan pergi, Tae Ra melihat rambut yang rontok di meja dan ia berkata tajam pada pembantunya, aku tidak suka melihat rambut tercecer disini, tolong lebih teliti kalau beres2. Tae Ra pergi (bad hair memory ya..)
Gun Wook ada di training center untuk stuntman film, dan Kak Jang masuk, ia bingung dan heran juga sedikit ketakutan dan bercerita mengenai misteri apartemen-nya yang tiba2 bersih. Semua stuntman lain ikut2 menebak, siapa kira2 yang melakukannya, mereka menebak dari mulai "wanita siput" (kaya legenda Joko Tarub, Nawang Wulan kayanya) sampai nenek tetangga.
Gun Wook tidak tahan dan tertawa, dan berkata ia tahu siapa yang melakukannya, dengan nada menggoda Gun Wook berkata dia sangat cantik dan lucu. Sutradara Action Jang jadi penasaran.
Ny. Shim duduk bersama Tae Ra, ia mengusulkan agar putrinya itu kembali ke perusahaan kalau So Dam mulai sekolah. Tae Ra setuju, ia ingin bekerja di hotel atau dept. store. Tae Ra menyinggung Tae Sung, Aku tidak tahu apa yang dipikirkan anak itu. Tae Ra kemudian bertanya tiba-tiba, Ibu, apa ibu pikir anak itu akan baik2 saja?
Ny. Shim tidak mengerti siapa yang Tae Ra maksud. Tae Ra mengatakan, itu anak yang dulu tertukar dengan Tae Sung. Ny. Shim tidak senang dan tidak ingin Tae Ra mengungkit masalah itu. Tae Ra berkata, ia terkadang ingat anak itu dan jika anak itu adalah Tae Sung apa semuanya akan berbeda?
Won In bertemu Gun Wook lagi, dia langsung menagih 1000 Won-nya. Gun Wook justru memain-mainkan korek apinya di depan Won In dan mengagetkan-nya. Lalu pergi. Won In terus mengikuti Gun Wook dan berkeras agar Gun Wook mengembalikan 1000 Won-nya (astaga padahal cuma Rp 10 ribu, tapi lumayan sih buat anak sekolah, ice cream MacD 2). Saat keduanya berjalan, ponsel Gun Wook berdering lagi. Won In otomatis tanya, si tali? Gun Wook memberikan ponselnya lagi pada Won In.
Won In langsung mencabut baterainya. Lalu menyusul Gun Wook.
Gun Wook dan Won In duduk di halte bus, Won In mengira "tali" ini adalah rentenir. Gun Wook hanya memberi isyarat dengan matanya ke arah gedung Haeshin. Won In salah paham lagi, ia pikir Gun Wook pernah kerja di kantor itu dan dipecat lalu punya tagihan credit card sehingga suka mengambil uang anak-anak sekolah. Hahahaha...bravo Hwang Ji ni...
Gun Wook menunjuk keatas, di sana..orang bisa mendaki gedung itu dengan menggunakan tali-tali. Tapi kebanyakan tali itu rapuh, dan aku punya "tali" terakhir...
Won In "mengerti" ahh..jadi kau pinjam uang dengan si Tali? Won In menggenggam tangan Gun Wook dan memberikan semangat. Gun Wook harus kerja agar bisa mendapatkan uang. Won In memberi semangat pada Gun Wook yang tertawa geli.
Jae In menghapus no ponsel Gun Wook dari ponselnya. Ia kesal sekali.
Di rumah keluarga Hong, Tuan Hong mulai menyinggung masalah Gun Wook. Jadi Shim Gun Wook yang disukai Mo Ne? Baik, aku akan menemuinya. Ny. Shim kaget apa maksud suaminya. Kata Tuan Hong : Jika kau tidak ingin membuang orang, kau harus membuatnya jadi milikmu, jadi kau tidak akan kena masalah.
Jae In mencoret-coret bukunya sambil melamun di rumahnya (ini habitnya Jae In), Won In datang dan merasa kakaknya aneh, ia bahkan mengambil buku sketsa Jae In, tapi Jae In tetap mencoret-coret lantai, sampai Won In teriak dan Jae In sadar dari lamunan-nya. Apa?
Sambil membersihkan coretan di lantai, Won In menghibur kakaknya dan berkata dengan penuh filosofis, Jangan khawatir, sebuah tali akan diberikan padamu dari langit. Jae In bingung, tali??
Gun Wook duduk di pinggir DIDIN Art Museum, galery tempat Jae In kerja yang juga milik Ny. Shim. Ny. Shim datang dan penjaga menyambutnya. Ny. Shim melihat Gun Wook dan merasa tidak suka, sesaat keduanya bertatapan dan Ny. Shim memerintahkan penjaga untuk memperketat penjagaan.
Presdir Hong berbalik menghadap Gun Wook dan Gun Wook mengenalkan diri. Selamat siang, saya Shim Gun Wook. Presdir Hong minta Gun Wook duduk dan ia berkata, ia terkesan dengan latar belakang Gun Wook. Ternyata Gun Wook diadopsi keluarga Amerika dan diberi nama Gun William Till. Gun Wook lulus dari Boston University dengan MBA degree wow..impressive.
Presdir Hong merasa Gun Wook sangat familiar baginya dan ia senang, Gun Wook satu almamater dengan-nya, bahkan bidang studi Gun Wook juga menarik, Enterprise Trust (wow..he's truly prepared). Tuan Hong tanya apa tujuan Gun Wook ke Korea. Gun Wook menjawab ia ingin mencari keluarganya. Tuan Hong mengerti, ya itu bagus, dan ia tertarik untuk merekrut Gun Wook dan menawarkan satu pekerjaan untuknya.
Gun Wook keluar dan ia melihat Jae In dan Kyo Han (mantan-nya), Gun Wook tidak sengaja menengar percakapan mereka dan ia tahu itu pasti mantan Jae In. Jae In bertemu Kyo Han untuk urusan bisnis seni dan Kyo Han terus merayu Jae In (hei ini bukan Kim Sam Sun kan..). Gun Wook mendekat dan langsung merangkul Jae In, dengan santai tanya, Jae In. Siapa dia? Kyo Han heran Jae In sudah punya pacar?
Jae In kesal dan melepaskan rangkulan Gun Wook. Jangan menolongku dengan pura-pura jadi pacarku!
Jae In mengingatkan Kyo Han, ini adalah pekerjaan yang ditugaskan oleh Ny. Shim, jadi sebaiknya jangan membicarakan urusan pribadi di jam kerja. Kyo Han pergi.
Jae In berkata pada Gun Wook, kenapa kau mengganggu? Jangan mencampuri urusanku! setelah berkata itu, Jae In pergi. Gun Wook, menyusul sambil tersenyum.
Jae In mau masuk mobil, tapi Gun Wook masuk duluan dan mengambil kunci di tangan Jae In, menyalakan mobilnya, mesinnya bagus. Jae In marah, keluar!! Gun Wook keluar dan menarik tangan Jae In, membuka pintu passanger seat dan mendudukkan Jae In ke dalam. Lepaskan!! Jae In teriak, Gun Wook tidak peduli dan masuk ke mobil dan langsung menjalankannya.
Gun Wook dan Jae In bermobil sambil diam, lalu membuka jendela membiarkan angin masuk, ia juga mengeluarkan tangannya keluar dan memutar musik dengan keras. Jae In ikut mengeluarkan sebelah tangannya dan mulai senyum, kemarahannya mereda. Mereka berhenti di tepi pantai menjelang sunset (klasik, tapi I don't care as long as it's Kim Nam Gil's scene hahaha)
Di tepi pantai, keduanya berteriak melepas semua emosinya.
Mereka kembali ke pantai dan Jae In tertidur di mobil. Gun Wook berdiri di luar memandang pantai lepas dan ia memandang ke arah Jae In. (Jae In ini gangguan dalam rencana Gun Wook)
Saat Jae In pulang ke rumah, Won In mencium bau alkohol, ia tanya, tapi Jae In berkilah itu urusan orang dewasa. Jae In berkata pada Won In, ia harus ke Jepang karena Ny. Shim minta ia mencari topeng kaca (benarkah topeng kaca? Kim Nam Gil berjodoh dengan topeng kaca, dg topeng yang berbeda maka kepribadiannya akan berbeda juga..nice..), jika Jae In berhasil maka ia akan jadi karyawan tetap di galery. Won In minta oleh2. Kakaknya setuju.
Detektif Lee melaporkan hasil penyelidikan-nya pada Detektif Gwak. Lee belum juga menemukan HP Shun Young. Detektif Gwak berkata, pria yang terlihat bertengkar dengan Shun Young itu mungkin mengambilnya. Atau seseorang, selidiki itu.
Gun Wook menyiapkan baju untuk pergi ke Jepang dan sebuah HP pink jatuh, Itu Handphone Sun Young. Gun Wook teringat kejadian waktu itu, Gun Wook mengejar Shun Young dan memanggilnya Kakak!
Sun Young minta Gun Wook membantunya, Sun Young ingin mengatakan semuanya dan siap mengirim sms. Gun Wook menghalanginya, dan mereka rebutan Handphone. Gun Wook sempat membentak Shun Young, apa kau gila!!
Sun Young menangis dan memeluk Gun Wook, "Tae Sung..apa yang harus kulakukan..Tae Sung." Gun Wook memegang wajah Sun Young dan memohon agar Sun Young tidak memanggilnya Tae sung, jangan panggil aku Tae sung..
Gun Wook memandangi HP Shun Young, lalu mengeluarkan cincin (Kim Nam Gil and the ring!) dan melihatnya dengan sedih. Jae In menelpon-nya, membuat Gun Wook tersadar. Jae In mengeluh karena penanya macet, ini pena mahal. Gun Wook dengan kalem berkata kalau tidak suka kembalikan saja padanya. Jae in menutup telp dengan sebal.
Gun Wook sempat bersembahyang di altar Sun Young. Terdengar suara orang dan Gun Wook cepat2 pergi, ternyata Detektif Gwak. Pengurus berkata ada pria yang barusan datang, saat Detektif Gwak masuk, ia melihat dupa yang masih baru terbakar, ia langsung memburu keluar tapi tidak ada orang hanya ada seseorang yang bersepeda motor dengan kencang menjauh dari situ.
Gun Wook siap akan berangkat dan ia memandang foto Hong Tae sung dengan penuh kebencian lalu pergi.
Keluarga Hong kumpul, dan Ny. Shim tanya apa Gun Wook sudah berangkat? Tae Ra membenarkan. Tuan Hong berkata terserang ia tidak peduli Gun Wook berhasil membawa Tae Sung atau tidak. Ny. shim minta Tae Ra menyiapkan study Mo Ne ke luar negeri secepatnya. Tuan Hong berkata ia menyukai Gun Wook, anak itu terlihat pintar hanya seperti menyimpan rahasia.
Dalam pesawat, Gun Wook menyobek foto Hong Tae Sung. Jae In ternyata juga dalam pesawat yang sama. (well..skenario mengharuskan ketiganya ke Jepang kan? haha)
Ternyata di Jepang, hidup Hong Tae sung kacau, ia suka main pachinko, terlibat perkelahian dan babak belur, dan suka teriak2 marah2 sendiri. Ia terlihat sedih dan kesepian. Gun Wook sudah menemukan Tae sung (cepat juga..bakat jadi agen interpol nih orang) dan membuntuti Tae Sung diam-diam.
Malam-malam, Gun Wook bertemu dengan preman dan memberikan uang padanya. Preman itu pergi. Ada pengemis tua yang tidur di situ dan mengemis pada Gun Wook. Gun Wook dengan dingin berkata, Tuan, ada orang yang mengatakan jika kau ingin uang kau harus kerja keras. Pengemis itu berkata ia bisa melakukan apa saja kalau dikasih uang. Gun Wook tersenyum dan berkata, lalu apa kau mau membunuh orang untukku?
Tae Sung terbujuk untuk membeli obat (baca: narkoba) yang bernama special T. Dan Tae sung kejaring razia polisi Jepang. Di kantor polisi, Tae Sung berkata pada pengacaranya, untuk melakukan apa saja ia tidak peduli, mau deportasi atau penjara, asal tidak dipulangkan ke Korea!
Ternyata Tae Sung dibebaskan karena obat yang dikonsumsinya bukan narkoba, tapi cuma vitamin saja. Tae sung bukannya lega justru marah pada preman yang sudah menipunya.
Jae In keliling Jepang untuk mencari Ryu Sensei, seniman topeng kaca. Salah seorang staf Tuan Ryu memberikan undangan pada Jae In, yaitu pesta yang diadakan oleh teman Tuan Ryu, yaitu Kazama sensei.
Tae Sung melihat preman itu dan lari mengejarnya. Ia tidak sengaja menabrak Jae In dan membuat barang2nya jatuh berserakan. Tae sung hanya berhenti sebentar tapi langsung lari lagi. Jae In kesal karena ternyata tali tasnya juga lepas. Jae In pergi tapi ia tidak sadar undangan ke pesta Tuan Kazama ketinggalan dan seseorang memungutnya. (siapa lagi..Gun Wook lah..masa Naruto?)
Kedua detektif kita mengawasi apartemen Shun Young dan mereka melihat orang yang mencurigakan, karena ia lari saat akan ditanya. Mereka berhasil menangkap pria itu dan memeriksa ID-nya, ternyata namanya Kim Hyung Shik, Lee : Namanya bukan Tae Sung. Hyung shik kaget, kalian mengenal Tae sung?
Detektif Gwak berkata aku polisi (aneh, dah nangkap blom ngenalin ID, kalo Chris Tucker sudah teriak: LAPD!!) dan tanya apa hubungan Hyung Shik dengan Shun Young. Hyun shik heran dan tanya apa Tae sung masih menjalin komunikasi dengan kakak? Hyung shik berkata lagi, mereka berdua dulu ada di panti asuhan yang sama. Giliran kedua detektif itu yang bingung, apa? Hong Tae sung yatim piatu? Bukankah dia putra Haeshin Grup?
Hyung shik menjawab, kudengar dia diadopsi oleh Haeshin grup tapi justru ditelantarkan. Kedua detektif mulai menemukan sesuatu.
Jae In akhirnya menghadiri pesta Kazama sensei di sebuah kapal pesiar (tanpa undangan? ah ..pasti minta lagi, skip the logic), staf Ryu Sensei, nona Yoko mengenalkan Jae In pada Kazama sensei dan dikatakan sebagai utusan Haeshin grup. Ternyata Ryu sensei tidak datang.
Tae sung ada juga dalam pesta itu dan ia mengamati Jae In. Tae Sung mendekati Jae in dan keduanya untuk sesaat saling menyapa dalam bahasa Jepang, sampai Jae In keceplosan bicara bahasa Korea dan keduanya sama2 tahu kalau mereka orang Korea.
Jae In merasa familiar dengan suara Tae sung. Tae Sung ingin mengajak Jae In pesta di kapal pesiar dengannya. Jae In menolaknya, Tae sung yang tidak biasa bicara dengan sopan santun langsung berkata, kau ini bukankah datang ke pesta ini untuk mencapai sesuatu? Jae In tersinggung (biarpun setengah benar, well how to marry a millionaire? First, be on their parties what else?)
Jae In tersinggung dan pergi. Tiba2 dia melihat orang "jatuh" ke laut. Jae In spontan melemparkan pelampung. Tae sung mendekat, ada apa? Jae in teriak: Tolong!! ada orang jatuh. Jae In mendorong Tae sung untuk menyelamatkannya. Tae sung sejenak ragu, tapi ia ingat rasa bersalah atas kematian Sun Young dan ia hampir tanpa sadar langsung melompat ke laut.
Orang-orang langsung keluar dari kapal.
Di dalam laut, Tae sung menyelam mencari orang itu, tapi tidak menemukan siapapun. Tae sung akan naik lagi ketika tiba2 seseorang dengan baju menyelam ingin mencekiknya dari belakang. Keduanya bergulat dalam air dan Tae sung ditarik ke bawah oleh orang itu. Tae sung sempat melepas kacamata selam orang itu and finally we know..that's Gun Wook..
It's Gun Wook...
Gun Wook melihat ke arah Mo Ne yang langsung menunduk, Apa..kami mirip? Jae in membenarkan, ia bahkan mengusulkan untuk mengundang Tuan Uhm juga (woi lady..you're just too far..). Jae In tanya apa "TAe Sung" sudah bertemu Tuan Uhm. Gun Wook mengiyakan dan berkata kalau Uhm adalah pria yang akan menikahi Mo Ne.
Mo Ne tidak tahan lagi dan tanpa berpikir langsung berkata, Kak! Aku..Kak aku tidak akan menikah dengan Tuan Uhm. Aku sudah berkata pada ayah kalau aku ingin menikah dengan mu. Bukan orang lain, tapi kau!
Jae In kaget apa maksud Mo Ne, siapa kakak yang dimaksud? Mo Ne terus saja berbicara pada Gun Wook bahwa ia tidak akan melepaskan Gun Wook dan mohon agar Gun Wook mengangkat telp-nya. Mo ne juga minta maaf pada Jae In kalau sebenarnya ia bohong waktu itu. Orang itu bukan kakaknya tapi adalah pria yang dicintainya, "Dia adalah orang yang kucintai, Shim Gun Wook. Maafkan aku."
Jae In kaget dan kemudian marah, ia sudah ditipu mentah2 oleh pria ini. "Jadi selama ini kau bohong padaku bahwa kau bukan Hong Tae sung?" Gun Wook menjawab dengan dingin, kalau ia tidak bohong, Jae In-lah yang "berpikir" ia adalah Tae Sung dan Gun Wook tidak berniat membenarkannya karena Jae In sepertinya ingin aku ini benar2 adalah Tae sung, jadi ia ikut saja. Jae In marah besar. Gun Wook hanya menertawakan-nya.
Jae In : Apa yang lucu? Kau senang? Laki-laki ini benar2 brengsek! Jae In langsung pergi. Mo Ne bingung dan Gun Wook permisi mengejar Jae In.
Gun Wook menarik lengan Jae In (KDrama manhood ..) yang langsung dikibaskan oleh Jae In. Gun Wook hanya berkata kalau Jae In yang memulai duluan, Gun Wook terus terang, ia tahu Jae In mengikutinya, sengaja menumpahkan kopi, sengaja memberi kartu nama agar ditelp, dsb. Jae In yang memulai, jadi mengapa ia marah.
Jae In mengatakan semuanya, ia marah karena ia pikir Gun Wook benar2 Tae Sung putra ke-dua grup Hae shin. Gun Wook tanya, jadi karena aku bukan Hong Tae sung, kau merasa jadi korban?
Jae In marah, tapi sebenarnya ia lebih marah pada dirinya sendiri, dan ia juga mengingatkan Gun Wook agar tidak mendekati Mo Ne dengan motif yang sama. Gun Wook menasihati Jae In agar berhenti, berhentilah sampai disini. Jae In dengan keras kepala menolaknya, "Who the hell are U?"
Hong Tae Ra menatap cermin dan teringat kata-kata Gun Wook ketika di restaurant. Tentang cinta pertama. Ia baru sadar ketika ponselnya bunyi, dari Ibunya. Ibunya ingin Tae Ra menemuinya. Saat akan pergi, Tae Ra melihat rambut yang rontok di meja dan ia berkata tajam pada pembantunya, aku tidak suka melihat rambut tercecer disini, tolong lebih teliti kalau beres2. Tae Ra pergi (bad hair memory ya..)
Gun Wook ada di training center untuk stuntman film, dan Kak Jang masuk, ia bingung dan heran juga sedikit ketakutan dan bercerita mengenai misteri apartemen-nya yang tiba2 bersih. Semua stuntman lain ikut2 menebak, siapa kira2 yang melakukannya, mereka menebak dari mulai "wanita siput" (kaya legenda Joko Tarub, Nawang Wulan kayanya) sampai nenek tetangga.
Gun Wook tidak tahan dan tertawa, dan berkata ia tahu siapa yang melakukannya, dengan nada menggoda Gun Wook berkata dia sangat cantik dan lucu. Sutradara Action Jang jadi penasaran.
Ny. Shim duduk bersama Tae Ra, ia mengusulkan agar putrinya itu kembali ke perusahaan kalau So Dam mulai sekolah. Tae Ra setuju, ia ingin bekerja di hotel atau dept. store. Tae Ra menyinggung Tae Sung, Aku tidak tahu apa yang dipikirkan anak itu. Tae Ra kemudian bertanya tiba-tiba, Ibu, apa ibu pikir anak itu akan baik2 saja?
Ny. Shim tidak mengerti siapa yang Tae Ra maksud. Tae Ra mengatakan, itu anak yang dulu tertukar dengan Tae Sung. Ny. Shim tidak senang dan tidak ingin Tae Ra mengungkit masalah itu. Tae Ra berkata, ia terkadang ingat anak itu dan jika anak itu adalah Tae Sung apa semuanya akan berbeda?
Won In bertemu Gun Wook lagi, dia langsung menagih 1000 Won-nya. Gun Wook justru memain-mainkan korek apinya di depan Won In dan mengagetkan-nya. Lalu pergi. Won In terus mengikuti Gun Wook dan berkeras agar Gun Wook mengembalikan 1000 Won-nya (astaga padahal cuma Rp 10 ribu, tapi lumayan sih buat anak sekolah, ice cream MacD 2). Saat keduanya berjalan, ponsel Gun Wook berdering lagi. Won In otomatis tanya, si tali? Gun Wook memberikan ponselnya lagi pada Won In.
Won In langsung mencabut baterainya. Lalu menyusul Gun Wook.
Gun Wook dan Won In duduk di halte bus, Won In mengira "tali" ini adalah rentenir. Gun Wook hanya memberi isyarat dengan matanya ke arah gedung Haeshin. Won In salah paham lagi, ia pikir Gun Wook pernah kerja di kantor itu dan dipecat lalu punya tagihan credit card sehingga suka mengambil uang anak-anak sekolah. Hahahaha...bravo Hwang Ji ni...
Gun Wook menunjuk keatas, di sana..orang bisa mendaki gedung itu dengan menggunakan tali-tali. Tapi kebanyakan tali itu rapuh, dan aku punya "tali" terakhir...
Won In "mengerti" ahh..jadi kau pinjam uang dengan si Tali? Won In menggenggam tangan Gun Wook dan memberikan semangat. Gun Wook harus kerja agar bisa mendapatkan uang. Won In memberi semangat pada Gun Wook yang tertawa geli.
Jae In menghapus no ponsel Gun Wook dari ponselnya. Ia kesal sekali.
Di rumah keluarga Hong, Tuan Hong mulai menyinggung masalah Gun Wook. Jadi Shim Gun Wook yang disukai Mo Ne? Baik, aku akan menemuinya. Ny. Shim kaget apa maksud suaminya. Kata Tuan Hong : Jika kau tidak ingin membuang orang, kau harus membuatnya jadi milikmu, jadi kau tidak akan kena masalah.
Jae In mencoret-coret bukunya sambil melamun di rumahnya (ini habitnya Jae In), Won In datang dan merasa kakaknya aneh, ia bahkan mengambil buku sketsa Jae In, tapi Jae In tetap mencoret-coret lantai, sampai Won In teriak dan Jae In sadar dari lamunan-nya. Apa?
Sambil membersihkan coretan di lantai, Won In menghibur kakaknya dan berkata dengan penuh filosofis, Jangan khawatir, sebuah tali akan diberikan padamu dari langit. Jae In bingung, tali??
Gun Wook duduk di pinggir DIDIN Art Museum, galery tempat Jae In kerja yang juga milik Ny. Shim. Ny. Shim datang dan penjaga menyambutnya. Ny. Shim melihat Gun Wook dan merasa tidak suka, sesaat keduanya bertatapan dan Ny. Shim memerintahkan penjaga untuk memperketat penjagaan.
he looks rather mad here :)
Gun Wook diantar ke ruangan Presdir Hong dan ia kembali teringat kenangan saat kecil. Presdir Hong menggendongnya dengan penuh kasih sayang dan memanggilnya : Tae Sung.Tuan Hong minta sekretarisnya memanggil Gun Wook, ia ingin menemuinya.
Seorang teman lama Gun Wook tanya padanya, mengapa Gun Wook sangat tertarik dengan Haeshin Grup. Dan Gun Wook menjawab dengan filosofi ikan salmon yang kembali ke sungai tempat ia menetas saat musim panas (biasanya untuk bertelur lagi dan dalam perjalanan itu, ikan salmon banyak menderita dan resikonya mati.), tapi kalau sungai itu tidak ada lagi, salmon itu ingin tahu mengapa tiba2 hilang? Gun Wook ingin Haeshin grup tahu arti dari kehilangan sesuatu (identitas). Teman-nya tanya, kau ini sebenarnya siapa, siapa namamu sebenarnya? Gun Wook menjawab, ia juga tidak tahu siapa dirinya.
Sekretaris Presdir Hong menelpon dan minta Gun Wook datang besok jam 2 siang di Haeshin Grup. Gun Wook setuju.
Keesokannya, ketika siap akan berangkat, Gun Wook memandangi foto keluarga Hong, dengan dirinya saat masih ada di keluarga itu dengan pandangan pahit. Gun Wook akhirnya bertemu Tuan Hong.
Seorang teman lama Gun Wook tanya padanya, mengapa Gun Wook sangat tertarik dengan Haeshin Grup. Dan Gun Wook menjawab dengan filosofi ikan salmon yang kembali ke sungai tempat ia menetas saat musim panas (biasanya untuk bertelur lagi dan dalam perjalanan itu, ikan salmon banyak menderita dan resikonya mati.), tapi kalau sungai itu tidak ada lagi, salmon itu ingin tahu mengapa tiba2 hilang? Gun Wook ingin Haeshin grup tahu arti dari kehilangan sesuatu (identitas). Teman-nya tanya, kau ini sebenarnya siapa, siapa namamu sebenarnya? Gun Wook menjawab, ia juga tidak tahu siapa dirinya.
Sekretaris Presdir Hong menelpon dan minta Gun Wook datang besok jam 2 siang di Haeshin Grup. Gun Wook setuju.
Keesokannya, ketika siap akan berangkat, Gun Wook memandangi foto keluarga Hong, dengan dirinya saat masih ada di keluarga itu dengan pandangan pahit. Gun Wook akhirnya bertemu Tuan Hong.
Presdir Hong berbalik menghadap Gun Wook dan Gun Wook mengenalkan diri. Selamat siang, saya Shim Gun Wook. Presdir Hong minta Gun Wook duduk dan ia berkata, ia terkesan dengan latar belakang Gun Wook. Ternyata Gun Wook diadopsi keluarga Amerika dan diberi nama Gun William Till. Gun Wook lulus dari Boston University dengan MBA degree wow..impressive.
Presdir Hong merasa Gun Wook sangat familiar baginya dan ia senang, Gun Wook satu almamater dengan-nya, bahkan bidang studi Gun Wook juga menarik, Enterprise Trust (wow..he's truly prepared). Tuan Hong tanya apa tujuan Gun Wook ke Korea. Gun Wook menjawab ia ingin mencari keluarganya. Tuan Hong mengerti, ya itu bagus, dan ia tertarik untuk merekrut Gun Wook dan menawarkan satu pekerjaan untuknya.
Gun Wook keluar dan ia melihat Jae In dan Kyo Han (mantan-nya), Gun Wook tidak sengaja menengar percakapan mereka dan ia tahu itu pasti mantan Jae In. Jae In bertemu Kyo Han untuk urusan bisnis seni dan Kyo Han terus merayu Jae In (hei ini bukan Kim Sam Sun kan..). Gun Wook mendekat dan langsung merangkul Jae In, dengan santai tanya, Jae In. Siapa dia? Kyo Han heran Jae In sudah punya pacar?
Jae In kesal dan melepaskan rangkulan Gun Wook. Jangan menolongku dengan pura-pura jadi pacarku!
Jae In mengingatkan Kyo Han, ini adalah pekerjaan yang ditugaskan oleh Ny. Shim, jadi sebaiknya jangan membicarakan urusan pribadi di jam kerja. Kyo Han pergi.
Jae In berkata pada Gun Wook, kenapa kau mengganggu? Jangan mencampuri urusanku! setelah berkata itu, Jae In pergi. Gun Wook, menyusul sambil tersenyum.
Jae In mau masuk mobil, tapi Gun Wook masuk duluan dan mengambil kunci di tangan Jae In, menyalakan mobilnya, mesinnya bagus. Jae In marah, keluar!! Gun Wook keluar dan menarik tangan Jae In, membuka pintu passanger seat dan mendudukkan Jae In ke dalam. Lepaskan!! Jae In teriak, Gun Wook tidak peduli dan masuk ke mobil dan langsung menjalankannya.
Gun Wook dan Jae In bermobil sambil diam, lalu membuka jendela membiarkan angin masuk, ia juga mengeluarkan tangannya keluar dan memutar musik dengan keras. Jae In ikut mengeluarkan sebelah tangannya dan mulai senyum, kemarahannya mereda. Mereka berhenti di tepi pantai menjelang sunset (klasik, tapi I don't care as long as it's Kim Nam Gil's scene hahaha)
Di tepi pantai, keduanya berteriak melepas semua emosinya.
oh look...she's so in love...
Tae Ra memberikan kabar bagus untuk Mo Ne. Ayah mereka mulai mempercayai Gun Wook dan mengirimnya ke Jepang untuk membantu Tae Sung dengan bisnisnya, jika Gun Wook berhasil membawa Tae Sung kembali ke Korea, maka Gun Wook boleh menemui Mo Ne, asal..Mo Ne harus fokus pada kuliahnya.
Mo Ne senang sekali, Tae Ra tanya, "Mone, apa kau begitu menyukainya?" Mone mengakuinya, Iya, aku sangat menyukainya seperti listrik statis di musim dingin, aku merasa tersetrum (bwahahaha, speaking about first love). Mo Ne berkata pada Tae Ra, bukankah kau juga merasakannya dengan suamimu? Tae Ra diam saja. (Ngga! Tae Ra merasakannya dengan Gun Wook!)
Jae In bingung, dimana? Oh Jeju...stuntman? Kau stuntman itu? Kau yang mencekik leherku? Jae In baru sadar dan ia baru mengenali Gun Wook, kau benar2 berbeda. Gun Wook hanya tertawa geli. Keduanya tertawa geli dan bersulang soju.Tae Ra memberikan kabar bagus untuk Mo Ne. Ayah mereka mulai mempercayai Gun Wook dan mengirimnya ke Jepang untuk membantu Tae Sung dengan bisnisnya, jika Gun Wook berhasil membawa Tae Sung kembali ke Korea, maka Gun Wook boleh menemui Mo Ne, asal..Mo Ne harus fokus pada kuliahnya.
Mo Ne senang sekali, Tae Ra tanya, "Mone, apa kau begitu menyukainya?" Mone mengakuinya, Iya, aku sangat menyukainya seperti listrik statis di musim dingin, aku merasa tersetrum (bwahahaha, speaking about first love). Mo Ne berkata pada Tae Ra, bukankah kau juga merasakannya dengan suamimu? Tae Ra diam saja. (Ngga! Tae Ra merasakannya dengan Gun Wook!)
Gun Wook dan Jae In minum soju dan Gun Wook langsung menebak, motivasi Jae In mendekati putra grup Haeshin pasti untuk balas dendam dengan mantan-nya itu kan?
Jae In tanya apa Gun Wook pernah jatuh cinta dan ia berkata, ia mencintai Kyo Han dengan tulus bahkan berpikir tentang pernikahan hanya saja dia menikah dengan wanita yang kaya dan punya latar belakang bagus. Dia mengakhiri hubungan kami hanya dengan 3 kata, Aku minta maaf. Jae In tersenyum sedih, dia hampir tidak percaya cinta. Cinta itu tak pernah ada.
Jae In tanya siapa namamu tadi? Gun Wook mengeja pelan2, Shim..Gun Wook. Jae in merasa Gun Wook adalah pengalaman paling memalukan yang pernah ia alami. Gun Wook mengeluarkan kotak kecil dan berkata aku memungutnya. Jae In merasa Gun wook ingin memberikan sesuatu, tapi saat dibuka ternyata pena mahal hadiah Ultah Mo ne (yg dibayar dg cicilan 12 bulan, konyol sekali...org kaya sudah punya semuanya ngga perlu hadiah bolpen itu haha..kasih aja permen gulali aneka bentuk dia pasti akan terheran2 karena ngga pernah makan ^_^)
Jae In : Ternyata benar, kau memungutnya?
Jae In tanya apa Gun Wook pernah jatuh cinta dan ia berkata, ia mencintai Kyo Han dengan tulus bahkan berpikir tentang pernikahan hanya saja dia menikah dengan wanita yang kaya dan punya latar belakang bagus. Dia mengakhiri hubungan kami hanya dengan 3 kata, Aku minta maaf. Jae In tersenyum sedih, dia hampir tidak percaya cinta. Cinta itu tak pernah ada.
Jae In tanya siapa namamu tadi? Gun Wook mengeja pelan2, Shim..Gun Wook. Jae in merasa Gun Wook adalah pengalaman paling memalukan yang pernah ia alami. Gun Wook mengeluarkan kotak kecil dan berkata aku memungutnya. Jae In merasa Gun wook ingin memberikan sesuatu, tapi saat dibuka ternyata pena mahal hadiah Ultah Mo ne (yg dibayar dg cicilan 12 bulan, konyol sekali...org kaya sudah punya semuanya ngga perlu hadiah bolpen itu haha..kasih aja permen gulali aneka bentuk dia pasti akan terheran2 karena ngga pernah makan ^_^)
Jae In : Ternyata benar, kau memungutnya?
Mereka kembali ke pantai dan Jae In tertidur di mobil. Gun Wook berdiri di luar memandang pantai lepas dan ia memandang ke arah Jae In. (Jae In ini gangguan dalam rencana Gun Wook)
Saat Jae In pulang ke rumah, Won In mencium bau alkohol, ia tanya, tapi Jae In berkilah itu urusan orang dewasa. Jae In berkata pada Won In, ia harus ke Jepang karena Ny. Shim minta ia mencari topeng kaca (benarkah topeng kaca? Kim Nam Gil berjodoh dengan topeng kaca, dg topeng yang berbeda maka kepribadiannya akan berbeda juga..nice..), jika Jae In berhasil maka ia akan jadi karyawan tetap di galery. Won In minta oleh2. Kakaknya setuju.
Detektif Lee melaporkan hasil penyelidikan-nya pada Detektif Gwak. Lee belum juga menemukan HP Shun Young. Detektif Gwak berkata, pria yang terlihat bertengkar dengan Shun Young itu mungkin mengambilnya. Atau seseorang, selidiki itu.
Gun Wook menyiapkan baju untuk pergi ke Jepang dan sebuah HP pink jatuh, Itu Handphone Sun Young. Gun Wook teringat kejadian waktu itu, Gun Wook mengejar Shun Young dan memanggilnya Kakak!
Sun Young minta Gun Wook membantunya, Sun Young ingin mengatakan semuanya dan siap mengirim sms. Gun Wook menghalanginya, dan mereka rebutan Handphone. Gun Wook sempat membentak Shun Young, apa kau gila!!
Sun Young menangis dan memeluk Gun Wook, "Tae Sung..apa yang harus kulakukan..Tae Sung." Gun Wook memegang wajah Sun Young dan memohon agar Sun Young tidak memanggilnya Tae sung, jangan panggil aku Tae sung..
Gun Wook memandangi HP Shun Young, lalu mengeluarkan cincin (Kim Nam Gil and the ring!) dan melihatnya dengan sedih. Jae In menelpon-nya, membuat Gun Wook tersadar. Jae In mengeluh karena penanya macet, ini pena mahal. Gun Wook dengan kalem berkata kalau tidak suka kembalikan saja padanya. Jae in menutup telp dengan sebal.
Gun Wook sempat bersembahyang di altar Sun Young. Terdengar suara orang dan Gun Wook cepat2 pergi, ternyata Detektif Gwak. Pengurus berkata ada pria yang barusan datang, saat Detektif Gwak masuk, ia melihat dupa yang masih baru terbakar, ia langsung memburu keluar tapi tidak ada orang hanya ada seseorang yang bersepeda motor dengan kencang menjauh dari situ.
Gun Wook siap akan berangkat dan ia memandang foto Hong Tae sung dengan penuh kebencian lalu pergi.
Keluarga Hong kumpul, dan Ny. Shim tanya apa Gun Wook sudah berangkat? Tae Ra membenarkan. Tuan Hong berkata terserang ia tidak peduli Gun Wook berhasil membawa Tae Sung atau tidak. Ny. shim minta Tae Ra menyiapkan study Mo Ne ke luar negeri secepatnya. Tuan Hong berkata ia menyukai Gun Wook, anak itu terlihat pintar hanya seperti menyimpan rahasia.
Dalam pesawat, Gun Wook menyobek foto Hong Tae Sung. Jae In ternyata juga dalam pesawat yang sama. (well..skenario mengharuskan ketiganya ke Jepang kan? haha)
Ternyata di Jepang, hidup Hong Tae sung kacau, ia suka main pachinko, terlibat perkelahian dan babak belur, dan suka teriak2 marah2 sendiri. Ia terlihat sedih dan kesepian. Gun Wook sudah menemukan Tae sung (cepat juga..bakat jadi agen interpol nih orang) dan membuntuti Tae Sung diam-diam.
Malam-malam, Gun Wook bertemu dengan preman dan memberikan uang padanya. Preman itu pergi. Ada pengemis tua yang tidur di situ dan mengemis pada Gun Wook. Gun Wook dengan dingin berkata, Tuan, ada orang yang mengatakan jika kau ingin uang kau harus kerja keras. Pengemis itu berkata ia bisa melakukan apa saja kalau dikasih uang. Gun Wook tersenyum dan berkata, lalu apa kau mau membunuh orang untukku?
Tae Sung terbujuk untuk membeli obat (baca: narkoba) yang bernama special T. Dan Tae sung kejaring razia polisi Jepang. Di kantor polisi, Tae Sung berkata pada pengacaranya, untuk melakukan apa saja ia tidak peduli, mau deportasi atau penjara, asal tidak dipulangkan ke Korea!
Ternyata Tae Sung dibebaskan karena obat yang dikonsumsinya bukan narkoba, tapi cuma vitamin saja. Tae sung bukannya lega justru marah pada preman yang sudah menipunya.
Jae In keliling Jepang untuk mencari Ryu Sensei, seniman topeng kaca. Salah seorang staf Tuan Ryu memberikan undangan pada Jae In, yaitu pesta yang diadakan oleh teman Tuan Ryu, yaitu Kazama sensei.
Tae Sung melihat preman itu dan lari mengejarnya. Ia tidak sengaja menabrak Jae In dan membuat barang2nya jatuh berserakan. Tae sung hanya berhenti sebentar tapi langsung lari lagi. Jae In kesal karena ternyata tali tasnya juga lepas. Jae In pergi tapi ia tidak sadar undangan ke pesta Tuan Kazama ketinggalan dan seseorang memungutnya. (siapa lagi..Gun Wook lah..masa Naruto?)
Kedua detektif kita mengawasi apartemen Shun Young dan mereka melihat orang yang mencurigakan, karena ia lari saat akan ditanya. Mereka berhasil menangkap pria itu dan memeriksa ID-nya, ternyata namanya Kim Hyung Shik, Lee : Namanya bukan Tae Sung. Hyung shik kaget, kalian mengenal Tae sung?
Detektif Gwak berkata aku polisi (aneh, dah nangkap blom ngenalin ID, kalo Chris Tucker sudah teriak: LAPD!!) dan tanya apa hubungan Hyung Shik dengan Shun Young. Hyun shik heran dan tanya apa Tae sung masih menjalin komunikasi dengan kakak? Hyung shik berkata lagi, mereka berdua dulu ada di panti asuhan yang sama. Giliran kedua detektif itu yang bingung, apa? Hong Tae sung yatim piatu? Bukankah dia putra Haeshin Grup?
Hyung shik menjawab, kudengar dia diadopsi oleh Haeshin grup tapi justru ditelantarkan. Kedua detektif mulai menemukan sesuatu.
Jae In akhirnya menghadiri pesta Kazama sensei di sebuah kapal pesiar (tanpa undangan? ah ..pasti minta lagi, skip the logic), staf Ryu Sensei, nona Yoko mengenalkan Jae In pada Kazama sensei dan dikatakan sebagai utusan Haeshin grup. Ternyata Ryu sensei tidak datang.
Tae sung ada juga dalam pesta itu dan ia mengamati Jae In. Tae Sung mendekati Jae in dan keduanya untuk sesaat saling menyapa dalam bahasa Jepang, sampai Jae In keceplosan bicara bahasa Korea dan keduanya sama2 tahu kalau mereka orang Korea.
Jae In merasa familiar dengan suara Tae sung. Tae Sung ingin mengajak Jae In pesta di kapal pesiar dengannya. Jae In menolaknya, Tae sung yang tidak biasa bicara dengan sopan santun langsung berkata, kau ini bukankah datang ke pesta ini untuk mencapai sesuatu? Jae In tersinggung (biarpun setengah benar, well how to marry a millionaire? First, be on their parties what else?)
Jae In tersinggung dan pergi. Tiba2 dia melihat orang "jatuh" ke laut. Jae In spontan melemparkan pelampung. Tae sung mendekat, ada apa? Jae in teriak: Tolong!! ada orang jatuh. Jae In mendorong Tae sung untuk menyelamatkannya. Tae sung sejenak ragu, tapi ia ingat rasa bersalah atas kematian Sun Young dan ia hampir tanpa sadar langsung melompat ke laut.
Orang-orang langsung keluar dari kapal.
Di dalam laut, Tae sung menyelam mencari orang itu, tapi tidak menemukan siapapun. Tae sung akan naik lagi ketika tiba2 seseorang dengan baju menyelam ingin mencekiknya dari belakang. Keduanya bergulat dalam air dan Tae sung ditarik ke bawah oleh orang itu. Tae sung sempat melepas kacamata selam orang itu and finally we know..that's Gun Wook..
It's Gun Wook...
No comments:
Post a Comment