Friday, April 29, 2011

DONG YI EP 18

Dong Yi,"Ha Oh Nim? apa yang kau berikan pada tabib istana?"

Yeong Sun kaget, apa maksudmu? Dong yi menegaskan, ha oh nim, mengapa kau memiliki resep tonik Baek Chu? untuk apa itu? Yeong Sun kaget darimana Dong yi tahu..Dong yi menekan Yeong Sun terus, apa kau menyuruh tabib istana membuat resep itu untuk Ibu Suri Myeong Seong? dan Yeong Sun menyangkal, ia tidak tahu maksud Dong yi.



Dong yi tanya, siapa yang sudah memberimu perintah ? apa kakak Selir Jang ? Yeong Sun marah, siapa kau, bertingkah seperti gungnyeo penyelidik, padahal dulu kau hanya pelayan! Yeong Sun mengibaskan tangan Dong yi dan pergi. Dong yi tidak bisa menahannya, ia tercekat dengan kebenaran itu. Yeong sun lari ke istana.



Jang Hee Jae bersama Oh Tae Pung dan anaknya senang2 di sebuah gibang. Oh Tae Pung memuji Jang Hee Jae, katanya wajah Jang semakin bersinar-sinar saja. Jang Hee Jae berkata benarkah. Oh ayah dan anak mulai cari muka pada Jang, karena jang adalah paman Pangeran calon Putra Mahkota dan minta agar Jang Hee Jae tidak melupakan Oh Tae Pung dan anaknya. Jang Hee Jae berkata jika sayapnya lemah apa mungkin ia bisa terbang?

Kedua Oh kaget, Jang tertawa, ia cuma bercanda. Oh Tae Pung berkata Jang sungguh membuatnya kaget. Jang berkata jika mereka mau jadi sayapnya maka harus waspada, kalau tidak mereka bisa mendatangkan bencana padanya. Jang Hee Jae berkata kalau begitu mereka harus mabuk.



Jang Hee Bin mencoba memberi makan Pangeran Yi Yun, tapi Pangeran kecil menangis terus, Jang Hee Bin bingung mengapa anaknya sangat gelisah seperti ini. Do Sang Gung menyarankan, mungkin ruangan ini terlalu hangat untuk Pangeran, Yang Mulia, hamba akan bawa keluar agar ia mendapat udara segar. Jang Hee Bin setuju dan menyerahkan pangeran kecil. Setelah mereka keluar, Jang Hee bin heran mengapa cermin-nya tiba2 retak. (pertanda buruk = 7 th kesusahan, menurut takhayul)

Yeong Sun datang menghadap Jang Hee Bin. Jang Hee Bin heran mengapa Yeong Sun terlihat panik, ada apa? Yeong Sun berlutut dan menangis. Jang Hee Bin semakin bingung apalagi saat Yeong Sun hanya menangis.



Oh Tae Seok tanya pada Oh Yun apa Ibu Suri masih koma? Oh Yun membenarkan. Oh Tae seok berkata mereka sangat mengharap Pangeran Yi Yun diangkat sebagai Putra Mahkota dan sekarang satu2nya batu penghalangnya akan hilang. Oh Yun tanya apa mungkin jatuh sakitnya Ibu Suri ini ada hubungannya dengan Jang Hee Jae?



Oh Tae seok berkata Oh Yun pura2 tidak tahu saja. Lebih baik mereka diam dan melihat saja.



Jang Hee Bin kaget dengan laporan Yeong Sun, apa yang telah kau lakukan, dan apa yang diketahui Dong Yi? Yeong sun berkata ia tidak membayangkan ini bisa terjadi, ia hanya mengikuti perintah Jang Hee Jae untuk mengganti resep obat Ibu Suri Myeong Seong dan ia tidak menyangka akan tertangkap basah oleh Dong Yi.



Jang Hee Bin semakin shock, karena ini menyangkut resep obat Ibu Suri. Jadi maksudmu, kondisi sakit Ibu Suri ini adalah akibat perbuatan kakak-ku? yeong sun mengangguk dan Jang Hee bin terbelalak. Yeong sun berkata bahwa menurut Jang Hee Jae, resep obatnya tidak beracun dan tidak akan membahayakan Ibu Suri dan ia percaya pada Jang Hee Jae.



Jang Hee Bin maju ke depan dan menampar Yeong Sun! Jo Sang Gung mencoba menenangkan Jang Hee Bin. Jang berkata, "Apa kau tahu bencana yang kalian akibatkan? beraninya kau melakukan ini tanpa sepengetahuan-ku! Beraninya kau!" Jo Sang Gung berkata : Yang Mulia tenanglah, tidak ada gunanya marah sekarang pada Yeong Sun, yang paling penting adalah menyelesaikan masalah ini dengan Dong Yi, karena Dong Yi sudah mengetahuinya. Jang Hee Bin mengatur nafasnya.



Dong Yi jalan perlahan dan ia ingat perkataan Jeong Sang Gung, jika kebetulan Selir Jang terlibat...Dong Yi menggelengkan kepalanya, tapi ia ingat saat Jang Hee Jae berkata pada Yeong Sun untuk menyampaikan surat ini pada Tabib Istana.



Cha Cheon Soo, Yeong Dal dan Hwang Ju shik membicarakan kemungkinan jika Ibu Suri meninggal, maka Jang Hee Bin akan mendapatkan keuntungan. Ini akan memudahkan pengangkatan Pangeran Yi yun menjadi Putra Mahkota. Hwang Ju shik berkata Jang Hee Bin tidak boleh menyia-nyiakan waktu dan pasti akan semakin naik ke posisi yang diinginkan-nya. yeong Dal takut jika ada yang mendengar diskusi mereka. Hwang Ju shik berkata, apa kau tidak mendengar rumor yang beredar bahwa Jang Hee Bin dan anak buahnya berusaha mempercepat kematian Ibu suri Myeong seong.



Yeong Dal menegur Hwang Ju Shik, bagaimana bisa percaya dengan rumor seperti itu, Jang Hee Bin sudah baik pada Dong Yi, bagaimana ia bisa melakukan hal seperti itu.



Hwang Ju shik berkata tidak seorang pun bisa menebak isi hati orang lain. Bagaimana Yeong Dal tahu kalau Jang Hee Bin tidak akan melakukannya dan mengambil kesempatan yang ada di depan mata. Hwang Ju Shik juga tanya pada Yeong Dal, apa yang ia pikir tentang Cha Cheon Soo, menurutnya, sampai sekarang ia tidak bisa mengerti isi hati Cha Cheon soo. Yeong Dal berkata ada yang bilang, mata adalah jendela hati, Hwang berkata, mata Cha Cheon soo benar2 mematikan. Cha Cheon soo melihat mereka dan Hwang membenarkan.



Nyonya Yoon gelisah di rumahnya dan menunggu Jang Hee Jae. Jang akhirnya datang dan ia memuji2 ibunya, ibunya cantik seperti malaikat dsb. Ibunya minta Jang Hee Jae memperhatikan dan berkata Jang Hee Bin mencarinya. Sepertinya ada masalah di istana.



Jang Hee Jae duduk diam di depan Jang Hee Bin. Jang hee Bin, "Mengapa kau melakukan ini? Bagaimana kau bisa menutupi ini dariku dan melakukan diluar pengetahuanku, menipuku?" Jang Hee Jae berkata ia melakukan ini untuk kebaikan Hee Bin. Jang Hee Bin, "Tapi yang kau lakukan adalah mencelakai IbuSuri MyeongSeong!" Memang benar, kata Jang Hee Jae.



Jang Hee Jae berkata, memang kenapa, ini cuma Ibu Suri Myeong seong, dan ia tidak akan berhenti disini, ada kemungkinan ia akan melanjutkan melakukan yang lainnya. Jang hee Bin kaget sekali mendengarnya. Semua ini demi mengamankan posisi Jang Hee Bin dan P. Yi Yun, ini dilakukan untuk mewujudkan keinginan Jang Hee Bin dan ini cuma masalah kecil.



Jang Hee Bin : berhenti menggunakan alasan ini semua demi kepentinganku. Ini bukan seperti yang kuharapkan.



Jang Hee Jae : sebaliknya, ini tepat seperti yang kau inginkan di dalam hatimu. Kau tidak pernah mengatakan ini, dan hanya memilih untuk melihatnya saja. Kau tahu Ibu Suri Myeong seong adalah halangan bagimu dan keinginanmu adalah menyingkirkan Ibu Suri Myeong seong, apa aku salah?



Jang Hee Bin : tapi aku tidak ingin menggunakan taktik kotor seperti ini.



Jang Hee Jae : bukan hanya saat ini, tapi ke depan, kau akan semakin perlu menggunakan taktik seperti ini, kau pikir dimana kau sekarang? Kau ada di istana, dimana semua menggunakan cara kotor untuk naik ke atas. Untuk mendapatkan kekuasaan politik. Apa kau pikir kau bisa mendapatkan semua dengan cara yang lurus? Kalau kau bisa mencapai posisi yang tinggi, itu karena ada orang lain yang melakukan hal2 kotor untukmu. Jadi pura2 saja tidak tahu masalah ini. Aku juga akan mengurus Dong Yi. Dan Mulai sekarang, aku akan melakukan semua demi dirimu.



Jang Hee Bin berteriak, aku tidak bisa melakukannya! Jang Hee Jae mengingatkan, jika kau tidak bisa, maka kau harus melenyapkan kakakmu ini. Dan membuang semua impianmu.



Jang Hee Jae, "Apa ini yang kau inginkan? apa kau bisa dengan sukarela melepaskan impianmu? apa kau bisa melakukan itu? Jawab aku!!"



Dong Yi merenung dan menetapkan hatinya, ia pergi.



Jang Hee Jae keluar dari Chwi Seon Dang dengan langkah gontai. Jang hee jae berkata ia tidak akan melepaskan Dong Yi dan akan membuat Dong Yi membayar ini.



Jang Hee Bin duduk sendirian dan ia ingat peringatan kakaknya, Jang hee bin sangat terpukul menyadari semuanya ini. Ia menangis.



Dong Yi pergi ke rumah sakit istana dan ia mendekati salah satu tabib istana. Tabib istana kaget saat dengar Dong yi ingin melihat catatan ramuan obat di RS istana. Dong yi berkata kalau tabib istana memasak ramuan obat, mereka akan ke toko obat untuk mendapatkan obat dan ia tahu kalau Tabib istana mengeluarkan obat, maka akan ada catatan dari setiap tanaman obat dan juga penggunaan-nya.



Tabib istana membenarkan hanya saja catatan itu disimpan untuk kepentingan pribadi bukan untuk umum. Dong yi berkata ia melakukan penyelidikan atas nama biro penyelidik internal dan apa ia diijinkan melihat catatan itu. Tabib istana minta surat ijin Dong yi. Dong yi berkata ini sudah malam dan ia tidak bisa minta surat sekarang. Tabib istana minta maaf dan berkata kalau begitu ia tidak bisa membantu Dong yi. Tabib istana pergi dan meneruskan pekerjaan-nya.



Jang Hee Bin merenung dan ia memanggil Jo Sang Gung.



Dong Yi mengendap-endap dan mengamati kegiatan tabib istana dan perawat. Ketika mereka sudah pergi, Dong yi mendekat dan mencoba mencari kunci, ternyata kunci ada di pot tanaman. Dong yi mengambilnya dan masuk ke ruang obat, lalu menyalakan lilin. Dong Yi memeriksa catatan di setiap rak.



Jeong Sang Gung tanya pada Jung Im dimana Dong Yi. Jung Im berkata ia sudah mencari di seluruh biro dan tidak melihat Dong Yi. Jeong Sang Gung cemas, ini sudah malam, kemana Dong Yi.



Dong Yi masih mencari ke setiap rak penyimpanan obat. Dong yi melihat buku catatan harian RS Istana. Dong yi membaca tiap halaman dan ia menemukan yang ia cari. Tabib istana Heo Joon Il. Catatan ini benar, sejak bulan lalu tabib Heo Joon Il memberikan Baek Chu Bu Ja Dang yang mengandung Baek Chu dan juga Wu Du. Dong Yi sadar tabib ini pasti tabib yang sama yang sudah mendapat surat dari Yeong sun.



Dong Yi jalan kembali ke biro penyelidik internal dengan membawa buku itu. Jo Sang Gung tiba2 menegurnya, ternyata kau disini. Dong yi kaget, Dong yi memberi salam. Jo Sang Gung minta Dong Yi mengikutinya, Jang Hee Bin mencari Dong yi.



Jang Hee Bin menunggu Dong Yi. Jo sang Gung membawa Dong Yi masuk. Dong yi masuk dan menghormat pada Jang Hee Bin. Jang Hee Bin melihatnya dan ia melihat buku catatan harian RS Istana di tangan Dong Yi. Suara Jang Hee bin terdengar dingin dan ia minta Dong Yi duduk. Dong yi duduk. Diluar, Yeong Sun cemas dan ia mendekati Jo Sang Gung, Nyonya...Jo Sanggung berkata, jangan terlalu gelisah, Yang Mulia akan mampu mengatasi masalah ini.



Di dalam ruangan Jang Hee Bin, mulai terasa suasana konfrontasi antara Jang Hee Bin dan Dong yi.



Jang Hee Bin : Seperti yang sudah kuduga, kau pergi ke RS istana...ya, aku sudah menduga kau akan pergi kesana, kau pasti pergi, jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan, kau akan terus gigih mencari kebenarannya sampai kau bisa mendapatkan semua-nya secepat mungkin.



Dong Yi : Mohon jawab saya Yang Mulia, apa yang sebenarnya terjadi. Salah satu pelayan anda, Yeong sun menerima perintah dari kakak anda, Komandan polisi Jang Hee Jae, untuk meminta Tabib istana merebus Baek Chu Bu Ja Dang, dan saya yakin obat itu diberikan untuk Yang Mulia Ibu Suri sebagai obatnya, dengan niat mencelakai Ibu Suri, apa anda tahu mengenai itu..atau anda tidak tahu..apa anda tahu mengenai masalah ini..Yang Mulia...anda tidak tahu masalah ini, iya kan?



Jang Hee Bin : Tidak! aku tahu masalah itu.

Dong Yi : Apa?



Jang Hee Bin : Tabi istana melakukan perintahku untuk merebus obat itu.

Dong Yi : Yang Mulia..tapi bagaimana..



Jang Hee Bin : Tapi ini..untuk Pangeran..itu yang kau maksud dengan kesimpulan mencurigakan itu.

Dong Yi : Apa?



Jang Hee Bin : Beberapa hari lalu, Pangeran tidak enak badan makanya aku minta mereka merebus resep ini untukku..Yeong Sun pergi menemui Tabib istana, itu yang kau saksikan malam ini..oleh karena itu aku harap kau tidak membahas masalah ini lebih lanjut. Apa kau mengerti?



Dong Yi : Yang Mulia?

Jang Hee Bin menaikkan volume suaranya : Mengapa kau masih diam saja..bukankah aku tanya apa kau sudah jelas atau belum dengan perkataan-ku.



Dong Yi : Maafkan saya..Yang Mulia, saya tidak akan bisa memenuhi permintaan ini.



Jang Hee Bin : Apa katamu?

Dong Yi : Dari semua orang, orang yang sangat berharap untuk percaya dengan perkataan itu adalah saya...tapi ini benar2 bukan yang sebenarnya..Yang Mulia.

Jang Hee Bin : Dong yi?



Dong Yi : Baek Chu Bu Ja Dang adalah ramuan obat khusus, bagaimana anda berharap saya benar2 percaya bahwa bayi yang belum berusia 100 hari Pangeran Yang Mulia, meminumnya?..menggunakan alasan yang lemah bagiku untuk menutupi insiden ini..Bagaimana..bagaimana anda ..dari semua orang, melakukan hal seperti itu..Orang seperti Yang Mulia.., bagaimana anda bisa melakukan hal seperti itu..



Jang Hee Bin : tutup mulutmu!

Dong Yi : Yang Mulia!



Jang Hee Bin : Aku sudah mengatakan ini dengan jelas padamu, ini yang terjadi..obat itu untuk dikonsumsi Pangeran..tapi jika kau sampai akhir berkeras untuk membuat kekacauan dengan masalah ini, tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu dengan masalah ini, jadi kau harus menjawabku sekarang, apa yang terjadi hari ini, kau tidak akan ikut campur.



Dong Yi : Maafkan saya Yang Mulia, saya mohon anda memaafkan saya.



Dong Yi meninggalkan kediaman Jang Hee Bin dan ia merasa sangat sedih. Jang Hee bin juga menyadari Dong yi tidak akan melakukan yang ia inginkan. Jo Sang gung sangat cemas. Jang Hee Bin berkata, Dong yi sudah mendorongnya ke tembok tanpa pilihan, Jang berharap Dong yi menutup mata untuk masalah ini, tapi sekarang sudah tidak bisa kembali lagi.



Ratu Inhyeon bergegas ke Daebijeon. Menteri Jung In Guk dan Do SangGung memberi salam. Ratu tanya kondisi IbuSuri. Ratu hanya bisa menghela nafas. Ratu Inhyeon masuk dan Sukjong ada di dalam bersama Ibusuri yang masih koma.



Sukjong mengambil tangan ibunya dan bingung bagaimana ibunya bisa tiba2 sakit dan ia memandangi tangan ibunya, bagaimana bisa tiba2 seperti ini. Sukjong mohon ibunya tidak meninggalkannya dan tidak peduli penderitaan apapun, Sukjong bersedia menahannya, tidak peduli bagaimana ibu akan menghukumku, aku akan menerimanya, semuanya, ajaranmu, ketidak setujuan-mu, apa saja, tapi ibunda harus membuka mata dan Sukjong terus memanggil Ibusuri.



Ratu masuk dan memberi hormat pada Sukjong. Sukjong mengangguk pada Ratu. Ratu menghibur Sukjong, tabib istana sudah berkata Ibu Suri sudah keluar dari masa kritis, jadi Baginda bisa istirahat, jika Baginda berkeras, Ratu takut akan mempengaruhi kesehatan Sukjong juga.



Sukjong berkata ia baik2 saja. Ratu Inhyeon berkata yang paling penting adalah Sukjong perlu menjaga kesehatannya di saat seperti ini, ini juga yang diinginkan Ibu Suri. Ratu memohon pada Raja untuk pergi istirahat, besok Raja harus menghadiri sidang dewan.



Sukjong kembali ke kediamannya untuk istirahat tapi ia mengatakan pada rombongannya untuk ditinggal sendiri sebentar. Sukjong ingin jalan2 untuk cari udara segar sebentar. Kasim Han berkata ini sudah sangat larut Baginda. Sukjong menghela nafas, kalaupun dia kembali ke kamarnya, ia juga tidak bisa tidur. Sukjong minta Kasim Han tidak perlu cemas. Kasim Han pergi bersama rombongan.



Sukjong melihat ke langit dan menghela nafas. Sukjong jalan2 dan ia melihat Dong Yi yang duduk dan terlihat bingung. Sukjong mendekatinya. Dong Yi menoleh dan melihat Sukjong. Ia langsung memberi hormat dan ia kaget melihat Sukjong di sini.



Dong Yi : Yang Mulia?

Sukjong : Ya ..sepertinya kau disini. Sukjong merasa ada yang aneh dengan Dong Yi malam ini, mereka jalan bersama, lalu Sukjong menoleh ke arah Dong Yi.



Sukjong : Mengapa malam ini kau sangat pendiam? jika kau jadi pendiam tanpa mengatakan apa2 ini membuatku agak kecewa.



Dong Yi : Yang Mulia?



Sukjong : Ini karena Ibu Suri hatiku jadi berat, makanya aku memutuskan untuk jalan2 sebentar, tidak akan pernah mengira aku bertemu denganmu.



Dong Yi : Benarkah?..Maafkan saya Yang Mulia, kalau begitu saya akan pergi.

Sukjong melarang Dong Yi pergi.



Sukjong : Jangan! ahh jika kau di sini, aku merasa tenang.

Dong Yi : Apa?



Sukjong : Biarpun kau tidak mengatakan apa2 tapi kehadiranmu di sampingku, benar2 memberiku ketenangan. Jika kau tidak keberatan dan kau tidak apa2, apa kau bisa menemaniku sebentar..apa kau tidak apa-apa..

Dong Yi : Yang Mulia!



Keduanya duduk di paviliun. Sukjong : Apa kau tahu...semalam sebelum ia pingsan dan kemudian koma, aku dan ibunda sudah bertengkar dan aku mengatakan hal-hal yang tidak baik dan sangat melukai perasaan-nya, dan aku marah padanya.

DOng Yi : Yang Mulia...

Sukjong : Mengingat insiden ini, benar2 menyakitkan hatiku. Sepertinya kata-kata yang buruk kemarin adalah kata2 terakhir yang aku katakan padanya. Apa ia marah denganku dan meninggalkan dunia ini? Ini yang paling kutakuti.



Dong Yi : Saya pernah sekali berteriak pada ayah saya bahwa saya membencinya, Yang Mulia. Sukjong menoleh pada Dong Yi.



Dong Yi : Itu terjadi sebelum ayah saya meninggal, saat itu, saya tidak mematuhi perintahnya dan kecewa pada ayah saya karena tidak mengijinkan saya melakukan yang saya inginkan..mengeluarkan kata-kata marah dan berkata bahwa saya membencinya, tapi saat itu, saya tidak tahu...bahwa itu adalah kata-kata terakhir yang saya katakan padanya, Yang Mulia. Tapi Yang Mulia, ayah saya berkata bahwa ia menyesal dan ia menaruh baju yang indah di dalam tas saya. Saya yang sangat naif yang hanya tahu bagaimana mengeluarkan kemarahan, bagaimana itu tidak adil bagi saya, tapi ayah saya secara natural mencintai saya dengan sepenuh hatinya.



Sukjong mengangguk.



Dong Yi : Itulah mengapa saya yakin Yang Mulia IbuSuri juga pasti sama..Yang Mulia..dia tidak marah dengan anda, jadi saya mohon jangan bersedih.



Sukjong : Benar..itu benar..ini karena dia adalah ibuku..ini karena dia adalah benar2 ibuku tapi tetap saja..apapun itu, aku masih merasa ini semua adalah kesalahan-ku itu yang sangat menyakitkan aku dan aku sangat menderita. Dia terlihat sangat sehat, tiba2 dia jatuh sakit..aku merasa semua ini adalah kesalahanku karena aku tidak patuh...ini membuatku benar2 sedih.



Jang Hee Bin ada dalam keadaan dilema. Dong Yi sudah sendirian di paviliun itu dan ia ingat percakapan-nya dengan Sukjong. Dong Yi dalam hatinya berkata ini bukan kesalahan Sukjong, orang yang seharusnya minta maaf bukanlah Sukjong. Dongyi terlihat yakin.



Jung Im berkata pada Jeong Sang Gung ia tidak bisa menemukan sesuatu kesalahan apapun. Mungkin Dong Yi benar, ada yang ingin menjebak Jang Hee Bin. Jeong Sang Gung berharap ini benar tapi bagaimana jika surat kaleng itu benar, ia tidak bisa membayangkannya. Dong Yi masuk, Jung Im berkata, kau dicari oleh Jeong Sang gung, kau kemana saja?



Dong yi ingin bicara dengan Jeong Sang gung. Dong yi ingin melihat surat kaleng itu, apa boleh saya melihatnya, Nyonya? Jeong Sang Gung tanya apa Dong yi tahu sesuatu tentang surat itu? Dong Yi berkata ia perlu untuk membuktikan bukti yang penting, ia perlu surat itu untuk konfirmasi. Jung Im minta Dong yi menjelaskannya. Dong yi berkata jika ia sudah mendapat kesimpulannya, ia akan segera menjelaskan pada mereka.



Nyonya Yoon gelisah menunggu Jang Hee Jae, dan ia minta pelayannya siap2, ia ingin ke istana, mengunjungi Jang Hee Bin. Terdengar pintu halaman terbuka, ternyata Nyonya Park datang dengan membawa teh bawang untuk Jang hee bin. Tapi Nyonya Yoon berkata, istri menteri keamanan sudah memberikannya untuk mereka. Tapi karena kau sudah datang, baiklah kami terima saja. Nyonya Yoon mengambil teh itu dan berkata pada pelayannya kalau ia juga menderita susah tidur. Pelayan-nya kaget dan Nyonya Yoon memberikan teh itu pada pelayan-nya, ini mahal, jadi pergunakan baik2. Pelayan itu mengambil pemberian itu dan berterima kasih pada Nyonya Park.



Jang Hee Jae datang dan ibunya tanya mengapa pulang sangat terlambat. Jang hee jae tidak menggubris Nyonya Park dan ia minta ibunya masuk, mereka harus bicara. Keduanya masuk. Nyonya Park ditinggal sendiri di luar. Nyonya Park kesal sekali.



Nyonya Yoon heran, mengapa ia tidak boleh ke istana. Ibunya tanya apa Jang Hee Bin terlibat insiden? Jang Hee Jae menenangkan ibunya, tidak ada yang terjadi pada Jang Hee Bin. Nyonya Yoon mencemaskan Pangeran Yi Yun, Jang Hee Bin perlu orang untuk menjaga Pangeran. Jang Hee Jae berkata ini sementara saja, kuharap ibu mengikuti saranku.



Shi Bi berkata Ibu Suri Myeongseong sudah membaik. Eun Geum berkata itu tepat seperti yang dikatakan bibinya. Ae Jung sebal, kau ini selalu saja mengatakan bibi di sana, bibi di sini (Eun Geum punya banyak koneksi), Eun Geum kesal dengan Ae jung. Shi Bi meminta mereka berhenti bertengkar dan ia berkata ia lega karena Ibu suri membaik, ia sudah takut saja diminta mengadakan Guk Seon (Pemakaman Kenegaraan).



Bong Sang Gung masuk dan tanya apa mereka melihat Jeong Sang Gung? Ketiganya tidak melihatnya. Bong juga tanya bagaimana dengan Jung Im dan Dong Yi. Eun Geum berkata, karena nyonya menyebutnya, kami jadi sadar mereka juga tidak terlihat. Bong Sang Gung heran, apa yang terjadi. Ae Jung tanya apa jangan2 Nyonya sudah disingkirkan? Bong Sang Gung kesal dan membentak mereka, apa kalian tidak ada kerjaan, sebentar lagi ada kelas. Bong Sang Gung masih heran, apa yang terjadi.



Dong Yi memberikan surat kaleng itu pada Seo Yong Gi untuk dibaca. Seo Yong Gi kaget, kau bilang surat ini dikirim ke Ratu Inhyeon? Dong yi membenarkan. Seo Yong Gi berkata ini berarti bahwa kondisi sakit Yang Mulia Ibu suri saat ini...DOng yi melanjutkan terhubung kuat dengan orang yang menulis surat kaleng ini. Seo Yong gi berkata jadi kita harus menemukan penulis surat ini. Dong yi membenarkan. Seo Yong Gi berkata jika isi surat ini benar, maka konsekuensinya akan besar, masalah ini mulai mengkhawatirkan.



Seo Yong Gi dan anak buahnya segera pergi ke RS Istana. Tabib istana di RS segera menyambut Seo Yong Gi, dan tanya apa tujuan kedatangan mereka. Seo yonggi berkata mereka ingin melakukan penyelidikan mengenai penyelundupan rempah obat ke dalam RS, ada laporan bahwa seseorang menyusup ke RS dan menyamar sebagai Tabib istana. Tabib istana kaget dan Seo Yong Gi menenangkan Tabib istana, mereka hanya memeriksa untuk formalitas saja. Tabib istana tanya apa yang bisa mereka bantu. Seo Yong Gi berkata mereka punya surat yang ditulis orang yang menyamar itu, jadi apa Tabib istana bisa memberikan dokumen yang mendukung untuk membandingkan tulisan tangan-nya.



Seo Yong Gi membutuhkan tulisan tangan semua staf, tabib, dan perawat istana untuk verifikasi. Tabib Istana mengerti.



Han Jung Gun dan Han Bu Jang memeriksa dokumen2. Tabib Heo Joon Il terlihat mencurigakan, lalu Heo Joon Il menemui Yeong Sun yang gelisah menunggu dan Heo Joon Il membisikkan sesuatu pada YeongSun dan Yeong Sun terpana.



Jang Hee Jae juga mengetahui bahwa polisi ada di RS Istana dan tanya apa yang dilakukan mereka di sana. Yeong Sun berkata ia juga tidak mengetahuinya tapi tampaknya mereka minta bantuan untuk membandingkan tulisan tangan semua staf RS IStana. Jang Hee Jae heran, contoh tulisan tangan? Jang Hee Jae mencari Jang Hee Bin.



Jang Hee Jae berkata Seo Yong Gi ini dekat dengan Sukjong dan mereka sering bertemu tanpa sepengetahuan-nya. Apa mungkin Sukjong menyuruh Seo Yong Gi melakukan penyelidikan ini. Jang hee bin berkata jika Sukjong melakukan itu, ia pasti tahu, ini bukan Sukjong. Jang Hee Jae berkata jadi kalau begitu yang perlu mereka lakukan adalah membungkam DOng Yi, Jang Hee Jae akan melakukannya.



Jang Hee Bin berkata, tidak perlu, ia sudah mengurus itu dan tidak perlu cemas. Jang hee Jae berkata itu tidak cukup, mereka harus melenyapkan Dong yi dari muka bumi. Jang Hee Bin berkata : Waktunya tidak tepat. kita harus menemukan alasan mengapa mereka mencari contoh tulisan tangan.



Seo Yong gi, Dong Yi, Jeong Sang Gung dan Jung Im memeriksa berbagai tulisan tangan untuk membandingkan dengan surat kaleng itu. Jeong Sang Gung minta maaf karena sudah menyusahkan Seo Yong gi. Seo Yong Gi berkata tidak perlu dipikirkan. Jika ada staf RS Istana yang menulis surat kaleng, mereka harus menemukan orang itu.



Oh Tae Seok dan Jang Hee Bin jalan bersama, Oh berkata jika ada gungnyeo yang melakukan penyelidikan, ini berarti informasi ini sudah sampai kepada Ratu dan Ratu pasti sudah tahu masalah ini. Jang Hee bin berkata, ia sudah memperkirakan itu. Oh Tae Seok berkata mereka harus meredamnya sebelum menjadi bencana. Jang Hee Bin berkata jika saja kita bisa melihat bahaya di depan kita, maka apa yang anda katakan adalah benar. Jang berkata, kita bisa mengubah bahaya menjadi kesempatan baru.



Oh Tae Seok mengulang, kesempatan...Jang Hee Bin berkata, kita sudah berjalan sejauh ini, pasti menyenangkan jika kita bisa menemukan jalan pintas. Oh Tae seok mengangguk.



Pelayan Ratu, menghadap dan berkata pada Ratu bahwa Jeong Sang Gung dari biro internal memintanya mengirim surat ini pada Ratu. Ahn Sang Gung menyampaikan surat itu dan ia tanya apa perintah Ratu untuk Jeong Sanggung? Ratu berkata bukan waktunya untuk membahasnya dan ia membaca dengan seksama surat itu.



Jeong Sang Gung menemui Dong yi dan Jung Im. Apa yang kalian temukan? Jung Im berkata mereka sudah hampir menemukannya, ada 2 orang. Jeong Sang gung berkata, Seo Yong Gi sudah bilang jika mereka tahu bahwa mereka diselidiki, maka ke-2nya akan lari, jadi kalian harus menyelidiki ini diam2. Dong yi dan Jung im mengerti.



Dong Yi menemui Tabib istana dan berkata ia datang lagi. Tabib istana tanya apa lagi yang diinginkan Dong yi. Dong yi berkata tampaknya ia kena flu. Tabib istana minta Dong yi menunggu dan memberikan tanaman obat dan minta Dong Yi merebusnya. Dong Yi berterima kasih. Lalu ia tanya apa ada perawat istana bernama Yeon Hong di RS Istana? Tabib itu menunjuk Yeon Hong, itu dia disana. Dong Yi melihat ke arah Yeon Hong.



Yeon Hong menemui Heo Joon Il dan memberikan beberapa rempah obat, Dong Yi mengikuti Yeon Hong dan mengenali Tabib istana itu..yang pergi dengan tergesa-gesa. Dong Yi mendekati Yeon Hong yang terperanjat melihat Dong Yi. Yeon Hong memberi salam dan tanya ada perlu apa. Dong Yi tanya apa Yeon Hong asisten Tabib Heo Joon Il? Yeon Hong membenarkan. Dong yi mengeluarkan surat kaleng itu dan Yeon Hong kaget melihatnya. Dong Yi berkata Yeon Hong pasti tahu, apa ini, iya kan?



Dong Yi berkata, Yeon Hong pasti sudah mengirim ini pada Ratu Inhyeon, iya kan? Yeon Hong langsung lari..Dong Yi berteriak memanggilnya dan langsung mengejar sampai keluar istana tapi Dong Yi kehilangan jejak Yeon Hong.



Jeong Sang Gung mendengar Yeon Hong lari. Dong yi membenarkan dan Jeong Sang Gung berkata jadi Yeon Hong pasti orang yang menulis surat kaleng itu. Jeong Sang Gung berkata mereka harus segera mencari perawat itu dan ia akan pergi, Dong Yi berkata ada yang ingin ia katakan. Jeong Sang Gung berkata nanti saja, kejar dulu perawat itu. Dong yi berkata ini lebih penting.



Dong Yi mendesah seperti yang sudah Nyonya perkirakan sebelum insiden ini terjadi bahwa pelakunya memang benar Chwi Seon Dang. Jeong Sang Gung kaget sekali, apa yang baru saja kau katakan?



Perawat yang baru saja melarikan diri adalah asisten Tabib istana bernama Heo Joon Il. Heo Jun Il adalah tabib istana yang ditemui Yeong Sun, pelayan dari Chwi seon Dang, yang dilihat Dong Yi malam itu. Jung Im berkata mereka tidak bisa langsung menuduh Jang Hee Bin atas perbuatan mereka. Dong Yi berkata ia baru saja memeriksa di Chwi seon Dang dan menemukan resep Baek Chu Bu Ja Dang di kamar Yeong sun, itu adalah tonik yang menyebabkan penyakit Ibu suri menjadi semakin parah. Jeong Sang Gung dan Jung Im hanya bisa terpana.



Asisten Oh Yun lari menemui Jang Hee Jae dan tanya apa sebenarnya yang terjadi, Asisten tabib istana Heo Joon Il, yeon Hong mendadak hilang. Jang Hee Jae kaget, dan asisten Oh Yun berkata para gungnyeo penyelidik sekarang ke RS istana mencari asisten Tabib Heo.



Jeong Sang Gung, Jung Im dan Dong Yi mencari alamat Yeon Hong. Jeong sang Gung berkata mereka harus segera menemukan Yeon Hong. Semua gungnyeo juga dikerahkan. Jung Im datang dan berkata ia tidak menemukan Yeon Hong. Dong Yi datang dan berkata ada masalah.



Mereka bertiga menemukan Yeon Hong dalam keadaan tidak sadar, ia berusaha bunuh diri karena ada surat di sampingnya. Dong yi berkata ada surat dan memberikan pada Jeong Sang Gung. Jung Im memeriksa nadi Yeon Hong dan berkata dia masih bernafas. Jeong sang gung minta segera cari tabib. Dong yi mengangguk dan lari mencari tabib.



Jang Hee Jae berkata pada Jang Hee Bin, meskipun masalah sudah berkembang ke arah seperti ini, tapi justru akan menguntungkan mereka. Jang Hee Bin berkata ia tidak pernah membayangkan bahwa masalah ini akan dipercepat seperti ini, jauh dari yang ia bayangkan. Rencana kita sepertinya banyak kekurangan. Jang Hee Jae menenangkan, ia yang akan mengurus semua ini kau tenang saja.



Jo sang Gung masuk. Jang Hee Bin tanya ada apa, Jo Sang Gung lapor bahwa perawat yang kabur ada di tahanan biro penyelidik internal. Jang Hee Bin kaget dan ia memandang kakaknya untuk minta penjelasan.



Yeon Hong bisa diselamatkan dan Dong yi memeriksanya. Dong Yi berkata, bagaimana kau bisa seceroboh itu, melakukan hal yang seperti itu, jika kami terlambat sedikit saja maka tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi.



Dong yi meyakinkan Yeon Hong ia tidak akan mencelakakan Yeon Hong. Jadi jangan takut. Jeong sang Gung masuk bersama Jung Im dan membenarkan kata2 Dong yi, mereka tidak akan mencelakakan Yeon hong. Jeong Sang gung berkata Yeon Hong hanya perlu mengungkapkan apa yang ia ketahui dan itu cukup. Jeong sang Gung berkata insiden ini harus diungkap, bukankah karena itu maka Yeon Hong mengirim surat kaleng pada Ratu ?



Jeong Sang Gung minta Yeon Hong untuk berani dan membuat pernyataan. Yeon Hong berkata ia melihat tabib Heo Joon Il menggunakan tonik Baek Chu untuk merusak pengobatan Ibu suri Myeong seong, ia melihatnya sendiri. Dong yi terpana mendengarnya.



Jeong Sang Gung minta Jung Im melapor pada penjaga untuk menahan Heo Jun Il dan ia akan menghadap Ratu Inhyeon. Dong Yi, jaga Yeon Hong, mungkin anak itu akan melakukan tindakan bodoh lagi karena takut, jadi jaga dia dengan baik. Dong yi mengerti. Jung im pergi.



Ratu berkata, jadi benar, itu adalah Tabib istana dari Rs istana yang merusak pengobatan Ibusuri. Jeong sang gung membenarkan, Yeon Hong, asisten tabib itu sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri dan ia yang menulis surat kaleng ini untuk Ratu Inhyeon. Ratu tanya apa Jeong bermaksud berkata bahwa ini perbuatan Chwi Seon Dang dan apa mereka dalangnya?



Jeong Sang Gung berkata bahwa Chwi seon Dang punya pelayan bernama Yeong Sun. Yeong Sun memberikan resep tonik Baek Chu pada tabib Heo Jun Il. Jeong Sang Gung berkata bahwa pengawal istana akan segera menangkap Heo Jun Il dan membawanya ke Biro penyelidik untuk dimintai keterangan dan akan segera terungkap siapa penjahat sebenarnya. Siapa yang sudah memberikan instruksi pada mereka. Jeong Sang Gung tanya apa tindakan selanjutnya yang ingin dilakukan Ratu mengenai masalah ini?



Ratu tidak tahu, dan ia tanya Jeong Sang Gung, jika kau menjadi aku, apa yang akan kau lakukan? Jeong Sang Gung tidak bisa memberikan jawaban. Ratu berkata bagaimana aku bisa membuka mulut dan berkata padanya Jang Hee Bin mencelakai ibunya. Jeong sang Gung tanya mungkin ia yang harus menjadi orang yang mengungkapkan ini. Tapi Ratu berkata dia yang akan bicara dengan Sukjong. Lagipula Ratu adalah orang yang minta Jeong Sang Gung melakukan penyelidikan.



Jeong Sang Gung berkata jika Ratu mengungkap masalah ini ia takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Ratu tanya apa hal itu? Jeong Sang Gung tidak akan pernah membiarkan semua kejahatan, tapi ia cemas masalah ini akan berbalik menyerang Ratu Inhyeon. Ratu berkata apa karena takut maka ia akan tetap diam saja untuk mengamankan dirinya? Ratu berkata ia harus mengatakan semua pada Sukjong.



Dong yi merenung sendirian. Jung Im mendekat dan tanya apa yang Dong Yi pikirkan? Dong Yi berdiri memberi salam pada Jung Im. Jung Im berkata ia tahu apa yang dicemaskan Dong Yi. Karena kebaikan Jang Hee Bin, maka Dong Yi yang seorang Cheonmin bisa menjadi gungnyeo di biro penyelidik internal. Dong yi menghela nafas dan Jung Im berkata meskipun demikian, insiden yang dilakukan Jang Hee Bin tidak boleh dibenarkan. Dong Yi mengangguk setuju dan ia menghela nafas lagi.



Ratu Inhyeon merenung dalam kamarnya. Ratu memanggil Ahn Sang Gung dan berkata ia harus menemui Sukjong dan minta Ahn Sang Gung siap2.



Ratu Inhyeon menghadap Sukjong. Sukjong terlihat terganggu, apa kau yakin obat yang dikonsumsi Ibu Suri Myeong seong dan mencelakan dirinya benar2 perbuatan Chwi Seon Dang. Ratu menyesal dan berkata memang demikian. Sukjong berkata apa Ratu sadar apa yang dikatakan itu terdengar sangat menakutkan. Ratu tahu itu, sebagai orang yang melaporkan ini, ia juga merasa tersiksa hatinya. Ratu minta Sukjong mengadakan penyelidikan dan mencari kebenaran-nya.



Ratu Inhyeon keluar dari kediaman Raja. Sukjong terlihat shock. Pejabat Do seong Ji memanggil Sukjong dan Sukjong berkata agar jangan mengatakan satu patah katapun.



Jang Hee Bin di kediamannya merenung. Pemimpin Biro dan tanya pada Jeong Sang gung dimana Heo Jun Il? Jeong sang Gung berkata Heo Jun Il ditahan di kamar pemeriksaan. Pemimpin Biro berkata ia akan menemuinya. Justru Eun Geum masuk dan lapor pada Pemimpin Biro bahwa Sukjong tiba disini. Pemimpin Biro kaget, juga para sanggung lainnya. Sukjong tiba dan Pemimpin Biro beserta semua staf menyambutnya.



Pemimpin Biro : Yang Mulia!



Sukjong : Ya, ada orang yang ditahan disini sebagai pengacau yang mencelakai Ibu Suri.

Pemimpin Biro : Ya, Yang Mulia.

Sukjong : Aku ingin melihatnya sendiri.

Pemimpin Biro : Baik Yang Mulia.



Sukjong pergi ke biro internal dan ia ingin menanyai orang itu sendiri. Sukjong melihat Dong Yi diantara para gungnyeo. Jeong Sang Gung membawa Heo Jun Il dan Yeon Hong ke hadapan Sukjong. Jeong Sang Gung lapor, Yang Mulia, ini mereka.



Sukjong tanya apa mereka orang yang ditanyai? Jeong Sang Gung membenarkan. Ia berkata pada Yeon Hong, katakan yang kau saksikan dengan detil pada Yang Mulia. Yeon Hong ragu-ragu.



Sukjong : Tidak apa, katakan saja apa yang sudah kau lihat.

Yeon Hong : Saya sudah melihat Tabib Heo merusak obat untuk Ibu Suri dengan Baek Chu tonik.



Sukjong melihat ke arah Heo Jun Il.

Sukjong : Siapa? ..Siapa yang sudah memberimu instruksi dan dibelakang ini, yang minta kau melakukannya?



Heo Jun Il diam saja.



Sukjong : Cepat jawab aku dan mengaku! ...Siapa yang memberimu perintah itu ?



Heo Jun Il : Itu..itu adalah..orang yang memberi perintah padaku untuk melakukan ini bukan lain adalah Yang Mulia Ratu.



Sukjong kaget sekali.



Sukjong : Apa yang baru saja kau katakan?



Semua staf biro internal termasuk Dong Yi kaget atas jawaban Heo Jun Il pada sukjong.



Sukjong : Apa ..sekarang apa katamu? kau bilang orang yang memberi perintah adalah Ratu?



Heo Jun Il : Ya, Yang Mulia!



Semua terpana. Dong Yi melihat Sukjong yang terlihat marah.

No comments:

Post a Comment